Justin Baldoni Punya Strategi Baru Usai Klaim Dibatalkan Hakim

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Justin Baldoni disebut tak akan memperpanjang masalah gugatan mereka terhadap Blake Lively dan Ryan Reynolds sebesar US$400 juta yang ditolak oleh Hakim Lewis J Liman.

Menurut pengacara Baldoni, Bryan Freedman, mereka kini akan lebih fokus pada pembelaan klien mereka terhadap klaim Blake Lively.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan Pengadilan menolak mosi tersebut tidak berpengaruh apa pun pada kenyataan bahwa tak ada pelecehan atau kampanye kotor," kata Freedman seperti diberitakan Page Six pada Selasa (24/6).

"Dan keputusan itu sama sekali tak memengaruhi pembelaan kami yang kuat terhadap klaim Ibu Lively. Pemeriksaan sedang berlangsung dan kami yakin kami akan menang terhadap tuduhan tak berdasar itu," lanjutnya.

Hakim Liman memutuskan untuk menolak gugatan Baldoni karena sutradara dan aktor itu dinilai tidak menuduh Lively sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pernyataan apa pun selain dari yang ia adukan ke Departemen Hak Sipil California secara rahasia.

Meski begitu, Hakim memberikan kesempatan kepada Baldoni hingga 23 Juni untuk mengubah klaimnya yang ditolak tersebut. Namun alih-alih merevisi, Freedman menyebut bahwa mereka "mengupayakan opsi hukum tambahan yang tersedia bagi kami".

Sementara itu, juru bicara Lively menyindir keputusan kubu Baldoni dan menilai penolakan pengadilan atas klaim Justin Baldoni adalah kemenangan besar bagi Blake Lively.

"Pengadilan menolak gugatan Baldoni-Wayfarer senilai $400 juta secara keseluruhan. Pada hari-hari setelahnya, pengacara Baldoni mengatakan keputusan hakim untuk menolak kasus mereka bukanlah masalah besar karena mereka berjanji untuk mengubah dan mengajukannya kembali. Seperti biasa, itu tidak benar. Penolakan Pengadilan atas gugatan palsu Baldoni adalah kemenangan total," kata kubu Lively.

Gugatan balasan itu bermula ketika Lively menggugat lawan mainnya di It Ends With Us, Justin Baldoni, atas kasus dugaan pelecehan seksual dan aksi balas dendam.

Baldoni dituduh melakukan pelecehan seksual hingga meluncurkan kampanye di media sosial untuk merusak reputasi Lively bersama para produser It Ends With Us. Kasus itu muncul setelah Blake Lively mengeluhkan kondisi di lokasi syuting.

Justin Baldoni yang tidak terima lalu beraksi dengan balas menggugat Blake Lively. Tak cuma itu, ia juga menuduh The New York Times, Ryan Reynolds, dan publisis mereka berkonspirasi untuk menghancurkan kariernya dengan tudingan palsu.

Namun, Hakim Liman memutuskan gugatan awal yang diajukan Blake Lively dilindungi hak istimewa litigasi. Hak itu membuat gugatannya kebal dari gugatan pencemaran nama baik.

[Gambas:Video CNN]

Laporan The New York Times dalam gugatan itu juga dilindungi di bawah hak istimewa karena media diizinkan meliput proses hukum tanpa berimbas kepada pencemaran nama baik.

Sementara itu, persidangan gugatan Blake Lively terhadap Justin Baldoni diperkirakan dimulai pada 9 Maret 2026. Gugatan itu diajukan Lively pada 31 Desember 2023 dengan tuduhan pelecehan seksual dan aksi balas dendam.

Blake Lively menuduh aktor sekaligus sutradara berusia 40 tahun itu melakukan pelecehan seksual, lingkungan kerja yang tidak bersahabat, dan memulai "rencana bertingkat" untuk merusak reputasinya dengan klaim kampanye medsos.

Baldoni disebutkan dalam pengaduan Lively bersama anggota timnya, termasuk humasnya, dan Wayfarer Studios - sebuah perusahaan produksi independen yang ia dirikan.

Bryan Freedman, pengacara yang mewakili Baldoni dan terdakwa lainnya, mengatakan klaim tersebut "sepenuhnya salah, keterlaluan, dan sengaja dibuat cabul."

(end)

Read Entire Article
| | | |