Tanah Datar, CNN Indonesia --
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengusulkan anggaran untuk merehabilitasi dan merekonstruksi seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebesar Rp13 triliun.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan usulan tersebut baru disampaikan secara personal, belum diajukan lewat surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Kita sudah mengusulkan khusus untuk Sumbar itu sekitar Rp13 triliun, namun itu baru personal. Nanti akan dibuat usulan tertulis kepada Presiden. Kita akan mengusulkan lagi," kata Dody di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, Senin (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia sudah melihat sejumlah titik yang terdampak di Sumbar, termasuk Malalak di Kabupaten Agam serta Lembah Anai, Malalo dan Sumpur di Kabupaten Tanah Datar.
Berdasarkan tinjauan di lapangan tersebut, Dody menegaskan Kementerian PU dan pihak-pihak terkait sepakat untuk segera membereskan semua infrastruktur yang terdampak termasuk jalan, jembatan dan lainnya.
"Pokoknya kita akan bereskan semua infrastruktur yang terdampak, dan sesuai arahan Presiden Prabowo akan dikerjakan ulang oleh pemerintah pusat," ujarnya.
Pemerintah Sumbar memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir bandang di daerah itu selama 14 hari hingga 22 Desember mendatang. Semula, masa tanggap darurat ditetapkan hingga Senin (8/12).
"Benar, kita perpanjang 14 hari. Sampai 22 Desember mendatang," kata Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (8/12) malam.
Vasko menyebut perpanjangan masa tanggap darurat itu diambil karena proses pencarian korban masih berlangsung di lapangan.
"Pencarian masih berlangsung, pendataan korban dan kerusakan juga masih berjalan. Karena iru masa tanggap darurat kita perpanjang agar penanganan bisa dilakukan lebih maksimal," katanya.
Hingga sore ini total korban bencana banjir dan tanah longsor tercatat 234 orang meninggal dunia, 95 orang hilang dan 113 orang lainnya mengalami luka. Selain itu, tercatat ada 24.049 orang mengungsi.
Dari total 16 daerah terdampak, terdapat tiga daerah tanpa korban jiwa dan luka, yaitu Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
"Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 orang meninggal dan 55 orang hilang. Sejumlah warga di sana juga kembali mengungsi karena hujan intensitas sedang yang kembali turun," jelas Vasko.
(ned/pta)















































