Kena Semprit Purbaya, Bea Cukai Rombak Situs Resmi dan Tambah Fitur AI

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 10 Des 2025 18:06 WIB

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan meluncurkan tampilan baru situs resmi sebagai salah satu tindak lanjut dari arahan Menkeu Purbaya. Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan meluncurkan tampilan baru situs resmi sebagai salah satu tindak lanjut dari arahan Menkeu Purbaya. (Ditjen Bea Cukai).

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan tampilan baru situs resmi. Langkah ini menjadi salah satu tindak lanjut dari arahan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk memperbaiki citra dan kinerja.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengungkapkan peluncuran wajah baru itu merupakan upaya perbaikan instansinya.

"Boleh dikatakan seperti itu (perbaikan Bea Cukai). Jadi, kita mengubah wajah yang baru. Kita dukung karena peringatan dari Pak Purbaya itu merupakan tantangan dan cambuk bagi kami untuk menjadi lebih baik," ujar Nirwala dalam Media Briefing di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta Timur, Rabu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan kalau website lama rata-rata semacam propaganda gitu kan. Lebih dari kepentingan Bea Cukai, apa itu Bea Cukai, berdiri tahun berapa, keberhasilannya," sambungnya.

Ia menegaskan Direktorat Jenderal Bea Cukai sekarang mendengar aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, tampilan situs baru DJBC dibuat agar menjadi mudah diakses dan lebih informatif.

Situs Bea Cukai masih dengan alamat yang sama, yakni www.beacukai.go.id. Mereka mengklaim website itu menghadirkan pengalaman digital lebih cepat, ringan, dan responsif demi pelayanan publik yang makin baik.

Nirwala mencontohkan fitur canggih kecerdasan buatan (AI) bernama Tasya. Asisten virtual dari website baru tersebut mampu menjawab hal-hal seputar bea dan cukai, termasuk berapa biaya yang harus dibayar saat membawa ponsel baru dari luar negeri.

"Ini bisa dites digunakan untuk apapun. Saya kira karena pakai AI tadi, kita justru mohon bantuan masyarakat untuk menguji sehingga untuk memberi masukan, sehingga website Bea Cukai jadi makin pintar ke depannya," tutur Nirwala.

"In-house dari kita, dari anggaran kita (perbaikan situs web Bea Cukai). Ya kreativitas, pengembangan kita sendiri. Dan kita juga mengacu dari website Amerika ya, yang digunakan referensinya dari US Customs. Jadi, kita sesuaikan dengan yang berlaku di internasional," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
| | | |