Kepala BGN: Capaian MBG di Juli 2025 Setara Seluruh Orang di Singapura

11 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan jumlah penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai 6,2 juta orang per Juli 2025.

Capaian ini terdiri dari berbagai kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA.

Dadan menyebut, sejauh ini implementasi program MBG telah berjalan cukup optimal di berbagai wilayah di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah hari ini, ketika saya menginjakkan kaki di studio, jumlah penerima manfaat sudah mencapai 6,2 juta orang. Ini terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA," ujarnya dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV, Senin (14//7).

Dadan kemudian membandingkan capaian program MBG di Indonesia dengan total populasi Singapura.

"Kalau ini diterapkan di Singapura, dengan populasi sekitar 4,2 juta ditambah pekerja asing dan pelajar, totalnya sekitar 6 juta. Artinya, saat ini capaian MBG sudah bisa mencukupi kebutuhan seluruh orang yang beraktivitas di Singapura," katanya.

Program MBG sebelumnya sempat terhenti karena libur, namun setelah itu mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah penerima. Hanya dalam beberapa hari, jumlahnya meningkat dari 6 juta menjadi 6,2 juta.

"Sempat libur dan kemudian terjadi penambahan yang sangat signifikan selama masa libur ini. Kemarin masih 6 juta, dan hari ini sudah bertambah 200 ribu," kata Dadan.

Meski angka 6,2 juta terbilang besar, menurut Dadan, jumlah tersebut baru sekitar 7% dari total target nasional yang mencapai 82,9 juta penerima manfaat. Namun ia optimistis target itu akan tercapai pada akhir tahun.

"Target kami 82,9 juta itu, insya Allah bisa dicapai pada akhir November atau awal Desember. Kami juga berharap di akhir Agustus nanti, program ini sudah menjangkau lebih dari 20 juta penerima manfaat," katanya.

Terkait pelaksanaan di lapangan, Dadan mengakui masih ada beberapa kendala teknis yang memerlukan penyesuaian. Namun secara umum, program berjalan lancar dan terus mengalami peningkatan.

"Memang ada hal-hal teknis yang masih harus kami fine-tuning dan sinkronisasi agar percepatannya makin optimal," katanya.

Pusat Investasi Pemerintah (PIP), BGN dan Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melakukan penandatanganan kerja sama terkait Perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Program Pembiayaan UMKM.

Kerja sama ini dijalin dalam rangka mendukung akselerasi program nasional pemerintah yaitu MBG, khususnya di lingkungan pesantren melalui pembiayaan UMKM untuk pembangunan Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi motor utama.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PIP Kementerian Keuangan, Ismed Saputra, menyampaikan bahwa program MBG patut didukung dengan kolaborasi, utamanya antar lembaga pemerintah.

Pihaknya dapat mendukung melalui pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga dalam ekosistem Pembiayaan UMKM.

Deputi bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, dalam sambutannya turut mengapresiasi inisiasi kerja sama ini.

Ia melanjutkan, saat ini sudah ada sekitar 1.800 SPPG dan sebagian besar masih mengandalkan pembiayaan mandiri.

Harapannya, kegiatan ini dapat mempercepat pembangunan SPPG yang berdampak dalam menggerakkan UMKM pemasok SPPG di lingkungan pesantren sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

(fdl/vws)

Read Entire Article
| | | |