Jakarta, CNN Indonesia --
Saat menurunkan berat badan, nasi sering jadi 'kambing hitam' utama yang konon bisa bikin gagal diet. Banyak orang langsung mencoret nasi dari menu saat ingin menurunkan berat badan.
Tapi, benarkah nasi penyebab kenaikan berat badan? Jawabannya: tidak selalu.
Faktanya, kamu masih bisa menikmati nasi dan tetap langsing, selama tahu jenis nasi yang tepat dan cara menyajikannya. Kunci utamanya bukan menghindari nasi sama sekali, melainkan memilih jenis beras yang lebih sehat, mengatur porsi, dan menyantapnya bersama lauk bergizi seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inti dari menurunkan berat badan adalah menjaga keseimbangan kalori, membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Dietitian Garima Goyal menjelaskan, "Semangkuk nasi tidak akan membuatmu gemuk kecuali dikonsumsi secara berlebihan.
Studi dari European Association for the Science of Obesity bahkan menemukan bahwa orang yang makan sekitar 150 gram nasi per hari memiliki tingkat obesitas lebih rendah dibanding mereka yang makan kurang dari 14 gram. Hal ini menunjukkan bahwa porsi dan kualitas diet secara keseluruhan lebih penting daripada sekadar menghilangkan nasi.
Tidak semua beras diciptakan sama. Berikut beberapa jenis beras yang lebih bersahabat untuk diet mengutip Health Shots:
1. Beras merah
Beras merah kaya akan serat yang memperlambat pencernaan dan membuat kenyang lebih lama. Dalam studi oleh American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi biji utuh seperti beras merah dikaitkan dengan lemak tubuh yang lebih rendah.
2. Beras merah marun (Red Rice)
Red rice mengandung anthocyanin dan antioksidan tinggi. Selain membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan metabolisme, beras ini juga bersifat anti-inflamasi.
3. Beras hitam
Dikenal juga sebagai forbidden rice, beras hitam tinggi protein dan serat, serta mampu menstabilkan gula darah. Ini penting karena lonjakan gula darah bisa memicu rasa lapar berlebih. Kandungan antioksidannya juga membantu pembakaran lemak lebih optimal.
Ilustrasi. Beras hitam. (iStockphoto/Jogy Abraham)
4. Beras basmati (Whole Grain)
Basmati utuh punya indeks glikemik lebih rendah dibanding nasi putih biasa. Artinya, ia tidak langsung membuat gula darah melonjak, hal yang penting dalam pengaturan berat badan.
5. Beras parboiled
Dikenal juga sebagai converted rice, beras ini diproses dengan cara direndam dan dikukus sebelum digiling. Hasilnya? Serat dan nutrisi lebih banyak tersimpan, dan dampaknya terhadap gula darah pun lebih rendah dibanding nasi putih biasa.
Dari kelima beras tersebut, beras merah dan beras hitam menempati posisi teratas untuk diet karena kandungan serat dan nutrisinya. Keduanya membantu mengontrol rasa lapar, menstabilkan gula darah, dan meningkatkan metabolisme. Tapi jika Anda tetap ingin makan nasi putih, itu juga boleh, asal porsinya pas dan tidak berlebihan.
(tis/tis)