Mengapa Usus Jadi 'Mogok Kerja' saat Kita Liburan?

3 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Liburan identik dengan suasana santai, makanan enak, hingga destinasi baru yang seru dijelajahi. Namun, ada satu hal yang sering membuat banyak orang tidak nyaman saat bepergian jauh, sembelit.

Ya, masalah pencernaan ini ternyata cukup umum dialami saat traveling, baik untuk perjalanan singkat maupun liburan panjang lintas negara.

Gastroenterolog Will Bulsiewicz yang dikenal sebagai The Gut Health, menyebut fenomena ini bukan hal aneh. Bahkan, banyak orang di media sosial mengaku mengalami "poop anxiety" alias tubuh terasa enggan buang air besar kalau tidak di rumah sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa yang sebenarnya membuat kita sulit buang air besar saat liburan? Berikut lima alasannya menurut dokter pencernaan, melansir EatingWell:

1. Ritme tubuh terganggu

Tubuh manusia punya jam biologis yang cukup teratur, termasuk urusan buang air besar yang biasanya terjadi di pagi hari. Saat traveling, apalagi ke zona waktu berbeda, ritme ini bisa kacau.
Jet lag atau perubahan jadwal tidur membuat sistem pencernaan ikut bingung, sehingga rutinitas ke kamar mandi pun terhambat.

2. Pola makan berubah drastis

Liburan identik dengan mencoba makanan baru, mulai dari menu pesawat, jajanan khas, hingga hidangan pesta. Sayangnya, perubahan pola makan yang mendadak ini bisa mengejutkan usus.

Kurangnya asupan serat, sayur, dan probiotik membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat dibanding saat di rumah.

3. Kurang minum air

Minum air putih sering kali terabaikan saat traveling. Ditambah konsumsi alkohol yang lebih tinggi dari biasanya, tubuh bisa mengalami dehidrasi.

Padahal, air sangat penting untuk melancarkan kerja usus. Jadi, jangan lupa bawa botol minum isi ulang dan tetap prioritaskan hidrasi.

4. Aktivitas fisik berkurang

Bepergian jauh sering berarti duduk berjam-jam di pesawat, kereta, atau mobil. Setelah tiba di tujuan, waktu pun lebih banyak dihabiskan bersantai.

Padahal, tubuh yang kurang bergerak berisiko lebih tinggi mengalami sembelit. Jalan kaki 30 menit sehari saja bisa membantu mengaktifkan sistem pencernaan kembali.

5. Stres ikut memengaruhi

Meski liburan tujuannya bersenang-senang, stres kerap hadir tanpa disadari, mulai dari macet, keterlambatan transportasi, hingga adaptasi di tempat baru. Tingkat stres yang meningkat bisa berdampak langsung pada pencernaan, membuat usus bekerja lebih lambat.

Agar liburan tetap nyaman, usahakan tetap menjaga pola makan dengan serat dan sayur, banyak minum air putih, bergerak aktif, serta mengelola stres. Dengan begitu, sembelit tidak akan mengganggu momen berharga selama perjalanan.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |