Perang Suku Druze vs Badui Tewaskan 5100 Orang, Suriah Tarik Pasukan

8 hours ago 4

CNN Indonesia

Kamis, 17 Jul 2025 20:45 WIB

Sebanyak 510 orang tewas imbas perang sipil suku Badui Arab dengan Druze di Provinsi Sweida, Suriah, yang berlangsung selama beberapa terakhir. Sebanyak 510 orang tewas imbas perang sipil suku Badui Arab dengan Druze di Provinsi Sweida, Suriah, yang berlangsung selama beberapa terakhir. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 510 orang tewas imbas perang sipil suku Badui Arab dengan Druze di Provinsi Sweida, Suriah, yang telah berlangsung selama beberapa terakhir.

Situasi di Sweida kian diperparah dengan langkah Israel ikut-ikutan menyerang provinsi itu dengan dalih melindungi suku Druze, sekutu dekatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih dari 500 orang tewas di provinsi Sweida, Suriah selatan," demikian laporan AFP mengutip lembaga pemantau hak asasi manusia, Syrian Observatory for Human Rights, pada Kamis (17/7).

Syrian Observatory for Human Rights juga menyebut dari jumlah itu, 83 di antaranya dieksekusi anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri Suriah. Pasukan keamanan negara itu berada di bawah naungan Kemendagri, sementara militer di bawah Kemenhan.

Selain itu, lembaga tersebut melaporkan 243 personel pemerintah dan 18 Badui tewas karena kekerasan. Tiga anggota Badui juga tewas dieksekusi anggota Druze.

Selain imbas perang suku tersebut, personel pemerintah ikut tewas dalam serangan udara Israel.

Pemerintah sementara Suriah sampai menarik pasukan keamanan dan militer dari Sweida.Penarikan pasukan terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata terbaru di wilayah itu tercapai oleh seluruh pihak pada Rabu. Meski begitu, bentrokan masih terus terjadi sesekali sehingga korban masih terus meningkat.

Pada Selasa, gencatan senjata juga sempat diberlakukan di Sweida namun tampaknya tidak begitu berpengaruh lantaran peperangan masih berlangsung sengit.

Presiden sementara Suriah Ahmed Al Sharaa mengumumkan akan bertanggung jawab secara penuh untuk keamanan Sweida.

"Upaya negara memulihkan stabilitas dan mengusir faksi-faksi ilegal berhasil. Dalam hal ini, entitas Israel melancarkan serangan skala besar terhadap fasilitas sipil dan pemerintah untuk menggagalkan upaya tersebut, yang secara signifikan memperumit situasi dan memicu eskalasi umum," kata Al Sharaa saat pidato yang disiarkan di televisi pada Rabu (16/7), dikutip media pemerintah SANA.

Perang antar suku ini bermula ketika anggota Badui menangkap penjual sayur Druze di jalan utama yang menghubungkan Sweida dan Damaskus. Insiden ini memicu serangkaian penculikan dari kedua pihak.

Bagi Israel komunitas Druze penting untuk mereka sebab punya peran signifikan di masa lalu. Komunitas ini pernah membantu pasukan Zionis dalam perang Arab-Israel 1948.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |