Perbandingan Biaya Mobil BBM, Listrik dan Hidrogen Versi PLN

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 21 Apr 2025 20:41 WIB

PLN memaparkan biaya operasional kendaraan hidrogen Rp500 per km, ini lebih rendah dari BBM dan listrik. PLN memaparkan biaya operasional kendaraan hidrogen Rp500 per km, ini lebih rendah dari BBM dan listrik. (Hyundai News)

Jakarta, CNN Indonesia --

Mobil ramah lingkungan kini memiliki berbagai opsi sumber energi, mulai dari bensin, listrik dan terbaru hidrogen. Klaim banyak pabrikan masing-masing memberi dampak positif termasuk menekan pengeluaran dari segi biaya operasional.

Lantas seperti apa perbandingan biaya penggunaan tiga energi tersebut untuk operasional kendaraan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk kelas mobil hidrogen, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menilai dapat membuat pengeluaran lebih sedikit dibanding menggunakan kendaraan listrik dan mobil berbahan bakar minyak (BBM).

Alasannya, saat kendaraan menggunakan BBM maka biaya yang perlu dikeluarkan per km disebut mencapai Rp1.300. Sedangkan mobil listrik memerlukan biaya Rp550 per km jika diisi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Sedangkan saat menggunakan hidrogen, dia mengatakan biaya yang dikeluarkan hanya Rp500 per km.

"Jadi lebih murah daripada pakai bensin karena hidrogennya setengah gratis gitu. Kalau tidak ya dibuang ke udara," kata dia dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, mengutip CNBC Indonesia, Kamis (17/4).

Ia bilang hidrogen bisa lebih terjangkau sebab pihaknya memiliki ekses energi hidrogen tidak terpakai untuk dimanfaatkan menjadi bahan bakar kendaraan.

Dia mengatakan bahwa pihaknya saat ini memproduksi hidrogen sebagai bahan pendingin pembangkit sebesar 200-an ton, sedangkan yang dibutuhkan hanya 75 ton.

Sehingga ekses hidrogen tersebut bisa dialokasikan untuk kebutuhan kendaraan listrik basis hidrogen.

"Nah dari excess ini Bapak, murah ya murah. Karena apa? Wong excess. Capex-nya sudah ada menjadi capex-nya pembangkit, operasi sehari-hari ada. Nah maka kami ada di sekitar 28 lokasi. Itu ada excess supply dari hidrogen," ungkap Darmawan.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |