Perundingan Damai Ukraina-Rusia di Turki, Zelensky Ingin Trump Hadir

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 00:32 WIB

Presiden Ukraina Zelensky ingin Donald Trump hadir dalam perundingan damai dengan Rusia di Istanbul. Pertemuan ini jadi harapan untuk mengakhiri konflik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri perundingan perdamaian dengan Rusia di Istanbul, Turki. (REUTERS/Brian Snyder)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri perundingan perdamaian dengan Rusia di Istanbul, Turki.

"Tentu saja, kami semua di Ukraina akan menghargai jika Presiden Trump dapat hadir bersama kami pada pertemuan ini," kata Zelensky dalam sebuah posting di X, Senin (12/5), dikutip dari AFP.

Kremlin tidak menyebutkan apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negosiasi damai yang direncanakan akan berlangsung di Istanbul pada Kamis (15/5) akan menjadi pertemuan langsung pertama antara pejabat Ukraina dan Rusia sejak perang pecah pada 2022 lalu.

Putin mengusulkan perundingan tersebut sebagai tawaran balasan terhadap gencatan senjata selama 30 hari yang diajukan oleh Kyiv dan sekutunya.

Zelensky mengatakan bahwa ia akan hadir "secara pribadi". Di sisi lain, Kremlin menolak untuk mengatakan siapa yang akan dikirim Rusia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk memanfaatkan rencana pertemuan ini guna mencapai kesepakatan damai.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mendesak Ukraina menerima undangan Rusia guna menggelar pembicaraan damai langsung di Turki pada Kamis (15/5) mendatang.

Menurut Trump, pertemuan itu tak perlu menunggu kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari.

"Presiden Putin dari Rusia tidak ingin membuat perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina, melainkan ingin bertemu pada hari Kamis, di Turki, untuk merundingkan kemungkinan mengakhiri pertumpahan darah," tulis Trump di Truth Social dikutip CNN, Minggu (11/5).

(fra/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |