Pilot Ungkap Alasan Sebenarnya Harus Aktifkan Mode Pesawat di Ponsel

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pilot komersial telah mengungkapkan alasan sebenarnya di balik imbauan untuk mengaktifkan mode pesawat di ponsel sebelum lepas landas, dan ternyata itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan risiko pesawat jatuh.

Musim liburan kembali tiba, membawa serta berbagai kerumitan kecil seperti harus kembali memakai celana pendek musim panas yang dipakai tahun lalu, mencari paspor yang terlupakan, dan merawat kuku kaki agar siap memakai sandal.

Setelah Anda akhirnya naik pesawat, Anda akan sering disambut dengan pengingat tegas dari awak kabin untuk mengubah ponsel Anda ke mode pesawat. Apakah benar masuk akal jika satu perangkat kecil bisa mengancam integritas sebuah pesawat jet raksasa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan ini telah dijawab oleh para ahli aviasi, dan mereka memang menyarankan perlunya kehati-hatian. Pilot komersial Perico Durán menasihati: "Orang-orang pintar berpikir bahwa sesuatu bisa terjadi jika kita tidak mengaktifkan mode pesawat, jadi lakukanlah."

Dulu, saat ponsel mulai menjamur di mana-mana, ada kekhawatiran nyata mengenai potensi gangguan terhadap sistem pesawat. Terutama, pada tahun 2011, tampilan kokpit Boeing 737 ditemukan rentan terhadap interferensi yang disebabkan oleh ponsel.

Perico mengklarifikasi bahwa meskipun gangguan tidak akan menyebabkan kegagalan mesin atau mencegah roda pendaratan terbuka, hal itu mungkin bisa menyebabkan pembacaan yang salah atau gangguan yang tidak tepat waktu.

"Yang mungkin terjadi adalah indikasi palsu dari sesuatu, sebuah gangguan pada momen tertentu," kata dia, seperti dilansir Mirror.

Menurut Perico, regulasi perjalanan udara dirumuskan untuk mencegah bahaya sekecil apa pun: "Kami memberi tahu orang-orang untuk mengaktifkan mode penerbangan untuk menghindari gangguan," tegasnya.

Ia menekankan betapa tidak pentingnya terputus koneksi untuk sementara waktu: "Apa bedanya?" tanyanya.

"Hanya sepuluh menit dari ketinggian sepuluh ribu hingga empat belas ribu kaki. Aktifkan mode penerbangan di ponsel Anda dan hindari gangguan. Tidak menggunakan ponsel selama sepuluh menit bukanlah apa-apa," beber Perico.

Sebuah survei tahun 2017 oleh Allianz Travel Insurance yang melibatkan lebih dari 1.500 warga Amerika mengungkapkan bahwa 40% tidak selalu mengaktifkan mode pesawat di ponsel mereka, dengan hampir 14% mengakui menyelinap mengirim pesan teks atau menelepon di tengah penerbangan.

Di AS, kepatuhan terhadap saran pramugari lebih ketat karena peraturan Federal menyatakan, "telepon seluler yang terpasang atau dibawa di dalam pesawat terbang, balon, atau jenis pesawat lainnya tidak boleh dioperasikan saat pesawat tersebut mengudara (tidak menyentuh tanah). Ketika pesawat apa pun meninggalkan tanah, semua telepon seluler di dalam pesawat tersebut harus dimatikan."

Namun, perjalanan di Eropa menawarkan pendekatan yang lebih santai. Dengan diperkenalkannya teknologi 5G pada maskapai penerbangan pada tahun 2023, penumpang di Uni Eropa kini dapat bebas melakukan dan menerima panggilan serta pesan teks selama penerbangan, berkat jaringan 5G Uni Eropa yang beroperasi pada frekuensi yang berbeda dari frekuensi Amerika, sehingga tidak mengganggu sistem pesawat.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |