AS Gunakan AI Cabut Visa Mahasiswa yang Dianggap Dukung Hamas

5 days ago 18

Bintang Rizky , Jurnalis-Jum'at, 07 Maret 2025 |15:47 WIB

AS Gunakan AI Cabut Visa Mahasiswa yang Dianggap Dukung Hamas

AS Gunakan AI Cabut Visa Mahasiswa yang Diduga Dukung Hamas (Reuters)

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat akan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) untuk mencabut visa mahasiswa asing yang dianggap mendukung kelompok militan Hamas. Hal ini sebagaimana menurut laporan Axios, melansir Reuters, Jumat (7/3/2025). 

1. Cabut Visa Mahasiswa

Fox News melaporkan, Departemen Luar Negeri mencabut visa seorang mahasiswa yang diduga mendukung Hamas saat berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina, yang dicap sebagai gangguan oleh departemen. Pencabutan tersebut menandai tindakan pertama semacam itu, menurut laporan tersebut.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan di media sosial, Amerika Serikat tidak memiliki toleransi terhadap pengunjung asing yang dianggap mendukung teroris. 

"Pelanggar hukum AS menghadapi penolakan (termasuk mahasiswa Internasional) atau pencabutan visa, dan deportasi,” katanya. 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memerangi antisemitisme, sebagaimana diamanatkan dalam perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada Januari lalu. 

Trump juga berjanji akan mendeportasi mahasiswa non-warga negara dan individu lain yang berpartisipasi dalam protes pro-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa bulan, menyusul serangan militer Israel di Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023. 

"Para agitator akan dipenjara/atau dipulangkan secara permanen ke negara asal mereka. Mahasiswa Amerika akan diusir secara permanen atau... ditangkap," kata Trump pada hari Selasa (4/3/2025).

2. Tinjau Medsos dengan Bantuan AI

Dilaporkan dari Axios, upaya yang dikenal sebagai "Catch and Revoke" ini akan melibatkan peninjauan akun media sosial puluhan ribu pemegang visa mahasiswa dengan bantuan AI. Selain itu, pejabat akan memeriksa laporan berita tentang demonstrasi menentang kebijakan Israel dan tuntutan hukum mahasiswa Yahudi yang menyoroti warga negara asing yang diduga terlibat dalam antisemitisme. 

Read Entire Article
| | | |