CNN Indonesia
Minggu, 06 Apr 2025 13:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mencatat aksi saling serang antara pendukung pasangan calon kepala daerah di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Data itu merupakan akumulasi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigjen Faizal Ramadhani menyatakan bentrokan terjadi antara massa pendukung Paslon 01 dan Paslon 02.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil pendataan, korban meninggal dunia (MD) sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu Paslon 01," kata Faizal dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (6/4).
Selain korban tewas, jumlah korban luka-luka akibat terkena panah mencapai 658 orang. Rinciannya, 423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sedangkan 230 lainnya dari kubu Paslon 02.
Bentrok juga mengakibatkan sebanyak 201 bangunan terbakar, terdiri dari 196 unit rumah warga, satu bangunan sekolah (SD Pruleme Belakang Toba Jaya), satu kantor balai kampung Trikora, satu kantor distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, serta satu kantor balai desa Pagaleme.
Faizal menegaskan sejumlah korban meninggal terkena tembakan senjata api yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). KKB disebut memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada.
"Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya," ujarnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi politik yang memanas.
"Kami mengajak seluruh warga Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas demi menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Yusuf.
(yoa/sfr)