CNN Indonesia
Senin, 07 Apr 2025 15:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto mengatakan kebijakan yang dirumuskannya sejak menjadi presiden adalah kebijakan yang masuk akal, bukan yang terlalu pintar. Ia menyinggung orang yang terlalu pintar terkadang tidak menjadi apa-apa.
"Saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar," kata Prabowo saat panen raya di Majalengka, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/4).
"Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa, ya kan?" ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lalu bertanya kepada sejumlah menteri dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan, oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung," kata Prabowo.
"Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, hahaha. Anda nggak ke Oxford?" tanya dia.
Prabowo mengatakan orang pintar sebenarnya dibutuhkan, tapi yang paling penting adalah orang yang mempunyai akal sehat dan cinta rakyat Indonesia.
"Kita butuh orang-orang pintar, banyak, tapi yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan penghargaannya kepada petani. Ia mengatakan petani adalah tulang punggung bangsa.
"Banyak pihak, terutama elit elit yang di Jakarta itu. Elite-elite kita mungkin tidak merasakan betapa pentingnya para petani tugasnya. Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI," katanya.
(yoa/vws)