CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 19:28 WIB
Purbaya menambah alokasi kredit untuk industri furnitur hingga tekstil, dari semula Rp200 miliar menjadi Rp2 triliun, dengan suku bunga 6 persen. (Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menambah alokasi kredit untuk industri furnitur hingga tekstil, dari semula Rp200 miliar menjadi Rp2 triliun.
Itu menyusul aduan dari para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Menurutnya, para pelaku usaha sekarang bisa mengajukan kredit ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Ternyata kalau kita lihat dari LPEI Rp200 miliar. Sekarang kita siapkan (kredit) Rp2 triliun untuk perusahaan tekstil maupun furnitur," ungkap Purbaya dalam Konferensi Pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, mereka bisa datang ke LPEI, bunganya 6 persen. Itu yang saya janjikan ke mereka (pengusaha), sudah bisa mereka datangi LPEI," tegasnya.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kredit tersebut disalurkan untuk mendukung aktivitas ekspor para pengusaha lokal.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dan jajaran menyambangi kantor Menkeu Purbaya untuk membahas industri furnitur hingga elektronik. Ia menilai perlu ada deregulasi atau insentif yang diberikan pemerintah agar surplus perdagangan di sektor tersebut tidak semakin tipis.
Pria yang akrab disapa Anin itu juga menyoroti tekanan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen. Terlebih, pasar Negeri Paman Sam menyerap sekitar 54 persen dari total ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.
"Industri ini (furnitur) tumbuh cukup sehat, akan tetapi surplus perdagangannya mengecil. Kenapa? Karena juga ada impor yang masuk ke dalam domestik. Nah, jadi di sini kita tadi mendiskusikan kira-kira deregulasi atau insentif apa yang bisa dilakukan," tutur Anin usai bertemu Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (19/12).
Akhirnya, para pengusaha mengklaim aktif melakukan diversifikasi ekspor ke pasar non-tradisional. Pengiriman barang-barang furnitur itu sekarang menyasar wilayah lain, seperti Uni Eropa dan Kanada.
(skt/pta)
















































