CNN Indonesia
Sabtu, 27 Sep 2025 07:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan delegasi berbagai negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan reaksi keras saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam sesi debat umum di Assembly Hall, Jumat (26/9).
Dalam live streaming YouTube resmi PBB, para delegasi ramai-ramai walk out atau keluar dari Assembly Hall saat Netanyahu di podium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika para delegasi beranjak dari kursi, terdengar teriakan "huuuuu" di aula tersebut. Delegasi di Assembly Hall makin banyak yang berdiri dan menuju pintu keluar.
"Tolong tertib di aula, tolong tertib di aula," kata staf PBB berulang-ulang. Dalam video siaran langsung itu juga terdengar suara ketukan beberapa kali.
Netanyahu sementara itu masih belum memulai pidato. Namun, audiens yang berada di Assembly Hall masih tampak riuh.
Saat ruang sebagian kosong, Netanyahu memulai pidato. Di sana, hanya ada beberapa delegasi dari negara lain seperti Amerika Serikat dan negara-negara kepulauan Pasifik yang selama ini mendukung Israel.
Dalam pidato tersebut, Netanyahu menyalahkan Hamas, Hizbullah, Houthi, dan Iran sebagai pihak yang mengancam Israel.
"[Iran dan sekutunya] telah menjerat leher kita dengan tali kematian," kata Netanyahu.
Dia lalu menyampaikan apresiasi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sudah membantu Israel saat perang 12 hari dengan Iran bergejolak.
"Presiden Trump dan saya berjanji akan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," kata Netanyahu.
Di kesempatan itu, Netanyahu juga meminta Hamas menyerah dan mengembalikan seluruh sandera yang ditawan. Jika tidak, maka Israel akan terus mengincar kelompok perlawanan itu.
Tindakan walk out ratusan delegasi ini merupakan protes dan kecaman dari berbagai negara untuk Israel karena agresi brutal mereka di Palestina.
Israel meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, pasukan Zionis menggempur habis-habisan warga dan objek sipil. Mereka juga membatasi bahkan memblokir bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza.
Akibat agresi brutal Israel, lebih dari 65 ribu warga di Palestina tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, hingga jutaan orang terpaksa mengungsi.
(isa/asr)