Seluruh Uni Eropa Dukung Palestina Merdeka Meski Belum Semua Akui

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, menegaskan seluruh negara Uni Eropa mendukung negara Palestina.

Costa memaparkan seluruh negara Uni Eropa mendukung solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina meskipun belum semua dari 27 anggotanya mengakui negara Palestina.

Berbicara kepada Al Jazeera pada Selasa (23/9) di Markas PBB, New York, Costa mengatakan langkah terbaru yang diambil oleh Prancis, Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, dan Monako membuat "mayoritas" anggota Dewan Eropa kini telah mengakui Palestina sebagai negara.

"Sebagian dari mereka (negara Uni Eropa) menilai bahwa saat ini belum tepat untuk mengakui Palestina," ujarnya.

"Namun seluruhnya mendukung gagasan dan proyek solusi dua negara," papar Costa menambahkan.

Costa menuturkan yang terpenting adalah bahwa "semua pihak terlibat untuk menghentikan perang ini."

Dan menurutnya, seluruh negara Uni Eropa juga mendukung penghentian agresi brutal Israel ke Jalur Gaza secepat mungkin.

"Sudah saatnya menghentikan pembantaian ini. Sangat penting bagi Israel untuk memahami bahwa mereka mulai kehilangan dukungan dari berbagai negara di dunia," ujar Costa.

Pernyataan Uni Eropa ini muncul kala isu Palestina dan agresi brutal Israel di Jalur Gaza yang masih berlangsung menjadi fokus utama sidang Majelis Umum PBB yang sedang berlangsung pekan ini.

Dukungan negara Eropa termasuk dari sekutu Amerika Serikat dan Israel terhadap negara Palestina merdeka juga semakin banyak, sebuah langkah yang membuat Washington dan Tel Aviv murka.

Inggris, Australia, Kanada, Prancis, dan beberapa negara lainnya bahkan memanfaatkan momen Sidang Majelis Umum PBB tahun ini untuk meresmikan keputusan mereka mengakui negara Palestina.

Dukungan terhadap Palestina ini semakin besar belakangan terutama dari negara Barat menyusul langkah Israel yang masih kekeh menggempur habis-habisan Jalur Gaza sejak Oktober 2023 hingga hari ini.

Padahal, PBB telah mencap agresi Israel yang telah menewaskan lebih dari 65 ribu orang Palestina ini sebagai bentuk kejahatan perang genosida.

(bac/rds)

[Gambas:Video CNN]