CNN Indonesia
Senin, 21 Apr 2025 09:51 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sopir ojek online (ojol) dan kurir online (kurol) akan menggelar aksi demonstrasi serentak di sejumlah daerah pada 20 Mei 2025.
Ketua Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan mereka ingin mendesak Presiden Prabowo Subianto memberikan perlindungan kepada ojol dan kurol atas kebijakan perusahaan yang dianggap semena-mena.
"Aksi keras secara bergelombang akan terjadi di seluruh Indonesia bulan April dan Mei 2025. Puncaknya aksi serentak di kota-kota besar di Indonesia pada 20 Mei 2025, perlawanan total, rakyat ojol bergerak, Jakarta Istana Merdeka akan menjadi puncak aksi," kata Igun dalam keterangan tertulis, Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Igun menuturkan selama ini negara tak kunjung memberikan kepastian perlindungan kepada ojol dan kurol meskipun mereka sudah berkali-demo menyampaikan aspirasi.
Ia menjelaskan ada akan tiga poin tuntutan dalam aksi mendatang. Tuntutan itu meliputi permintaan adanya payung hukum bagi ojol dan kurol hingga menertibkan regulasi yang ditetapkan perusahaan.
"Revisi potongan biaya aplikasi bagi ojol dan kurol maksimal 10 persen, tertibkan regulasi tarif ojol dan kurol, hapuskan aceng, slot, double order," ujar dia.
Lebih lanjut, Igun juga mengancam para pengemudi ojol dan kurol melakukan mogok kerja selama aksi besar berlangsung hinggadua2 hari pasca aksi.
Dia pun meminta Presiden Prabowo memberikan perlindungan atas adanya kemungkinan ancaman dari perusahaan kepada para ojol-kurol yang ikut aksi.
"kecuali Presiden, pemerintah, dan negara tidak menanggapi dengan tegas dan komprehensif maka dapat dipastikan ojol dan kurol seluruh Indonesia akan memberontak keras dan brutal terhadap perusahaan-perusahaan platform aplikator asing beserta para ojol dan kurol binaan mereka," ujar Igun.
"Kami juga akan lumpuhkan aplikasi mereka menjelang aksi serentak 20 Mei 2025 dengan offbid massal seluruh Indonesia dimulai dua hari menjelang aksi demo serentak dan 2 hari pasca aksi demo serentak," sambungnya.
(mab/tsa)