Jakarta, CNN Indonesia --
Udang adalah salah satu seafood favorit banyak orang karena mudah diolah dengan rasanya yang gurih. Namun, saat mengonsumsi udang, tidak semua bagian dari tubuhnya bisa langsung dimakan begitu saja.
Ada beberapa bagian udang yang aman dan bahkan memiliki manfaat. Di sisi lain, ada pula bagian yang sebaiknya dihindari demi kesehatan.
Daging udang tentu saja bisa dimakan, dengan catatan sudah dimasak hingga matang untuk menghindari kontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Namun, bagaimana dengan kepala udang, ekor, cangkang, hingga garis hitam di punggungnya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap tentang bagian-bagian udang yang boleh maupun tidak boleh dimakan:
1. Kepala udang: boleh dimakan dan kaya nutrisi
Tak sedikit orang yang bertanya-tanya, apakah kepala udang boleh dimakan? Jawabannya, boleh. Kepala udang aman dikonsumsi dan bahkan dianggap sebagai bagian lezat dalam berbagai budaya kuliner.
Kepala udang mengandung cita rasa yang kaya karena terdapat otak dan mata yang memberikan rasa gurih khas. Cara menikmatinya bisa dengan menggigit bagian atas kepala lalu menyedot sari-sarinya.
Selain rasanya yang enak, kepala udang juga mengandung chitin, yaitu serat yang ditemukan pada eksoskeleton udang. Chitin bersifat prebiotik yang membantu meningkatkan kesehatan usus dengan memberi makan bakteri baik.
Lebih dari itu, chitin dapat memperkuat sistem imun, mengurangi peradangan, dan bahkan memiliki potensi melawan kanker. Jadi, jangan ragu menikmati kepala udang, tetapi tetap waspada saat makan agar tidak tersedak.
2. Garis hitam di punggung udang: bagian yang harus dihindari
Salah satu bagian udang yang perlu diwaspadai adalah garis hitam di punggungnya. Bagian ini merupakan saluran pencernaan atau usus udang yang berisi kotoran.
Mengutip Times of India, garis hitam tersebut mengandung sisa makanan dan racun. Mengonsumsi udang tanpa membersihkan bagian ini dapat memicu reaksi alergi, mulai dari ruam kulit, sesak napas, hingga reaksi alergi berat yang berpotensi fatal.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membuang garis hitam ini sebelum memasak atau menyantap udang. Meski penelitian lebih lanjut mengenai bahayanya masih diperlukan, banyak ahli kesehatan menyarankan agar bagian ini dihindari demi keamanan.
3. Kulit udang: masak hingga matang agar aman dikonsumsi
Apakah kulit udang aman dimakan? Jawabannya bergantung pada cara pengolahannya. Kulit atau cangkang udang sebenarnya aman dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, tekstur cangkang yang keras dan tajam kerap membuat sebagian orang merasa kurang nyaman saat mengunyah atau sulit dicerna. Selain itu, kulit udang bisa mengandung kotoran, pasir, dan kontaminan lain sehingga perlu dibersihkan sebelum dimasak.
Meski demikian, manfaat kulit udang tidak bisa diabaikan. Kulit udang mengandung astaksantin, antioksidan kuat yang memiliki sifat antiinflamasi.
Selain itu, kulit udang juga kaya mineral seperti kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang serta fungsi tubuh lainnya. Agar lebih mudah dikonsumsi, kulit udang sebaiknya dimasak hingga matang supaya lebih lunak dan mudah dicerna.
4. Ekor udang: aman untuk dimakan
Bagian ekor udang juga termasuk yang boleh dimakan dan tidak berbahaya. Banyak orang memilih memakan ekor udang karena memberikan sensasi renyah dan tekstur unik, terutama pada olahan seperti tempura ala Jepang.
Konsumsi ekor udang kembali pada preferensi masing-masing. Mengutip Taste of Home, jika ingin rasa dan aroma lebih maksimal, udang bisa dimasak dengan ekornya secara utuh.
Namun, jika terasa tidak nyaman, ekor udang bisa dibuang setelah dimasak. Yang terpenting, pastikan udang sudah dibersihkan dengan baik, termasuk membuang garis hitam dan kulitnya jika tidak ingin dikonsumsi.
Dengan mengetahui bagian udang yang tidak boleh dimakan, seperti usus atau garis hitam, serta bagian yang aman seperti kepala, kulit, dan ekor, kamu bisa menikmati hidangan udang dengan lebih tenang.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan udang dengan benar dan memasaknya hingga matang agar hidangan tetap lezat dan menyehatkan.
(rea/tis)
