Anak Buah Trump Mundur Usai Geger Bocor Rencana AS Serang Houthi

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Mike Waltz, dikabarkan segera mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri Waltz ini berselang satu bulan setelah skandal grup obrolan Signal yang berisi pejabat tinggi pemerintahan bocor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah sumber yang mengetahui kabar ini mengabarkan bahwa Waltz dan wakilnya, Alex Wong, akan mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing. Trump akan segera mengomentari masalah pengunduran diri Waltz dan Wong.

Melansir AFP, Waltz akan menjadi pejabat tinggi pertama yang meninggalkan kabinet pemerintahan periode kedua Trump di Gedung Putih.

Seorang pejabat Gedung Putih menolak mengonfirmasi kabar tersebut.

"Saya tidak ingin mendahului pengumuman apa pun," kata pejabat tersebut, Kamis (1/5).

Sebelumnya, pada Maret lalu, sebuah skandal keamanan mengguncang pemerintahan AS setelah terungkap bahwa data dari grup obrolan Signal yang berisi pejabat tinggi pemerintahan Trump telah bocor.

Kebocoran ini memicu kekhawatiran serius mengenai keamanan komunikasi dalam lingkup intelijen dan pemerintahan.

Menurut laporan yang beredar, informasi dari grup Signal yang digunakan oleh pejabat keamanan nasional AS untuk membahas operasi militer, termasuk serangan ke Yaman, telah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

Majalah The Atlantic pertama kali mengungkap bahwa editor mereka secara tidak sengaja dimasukkan dalam grup Signal tersebut, memungkinkan mereka untuk melihat diskusi rahasia mengenai serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran.

Waltz diduga menjadi pihak yang tidak sengaja memasukkan editor The Atlantic itu ke dalam grup.

Dalam sidang dengar pendapat di Kongres, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard dan pejabat intelijen lainnya membela penggunaan aplikasi pihak ketiga tersebut.

Sementara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menegaskan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan.

"Tidak ada unit, lokasi, rute, jalur penerbangan, sumber, metode, atau informasi rahasia," kata Hegseth dikutip CNN, Rabu (26/3).

Ia menyebut pesan-pesan tersebut sebagai pembaruan tim yang bertujuan untuk memberikan informasi umum secara real-time.

"Itulah yang saya lakukan," tambahnya. "Itulah tugas saya."

Namun, dua sumber membantah klaim Hegseth. Seorang pejabat pertahanan AS yang mengetahui operasi tersebut, serta sumber lain yang mendapat pengarahan setelahnya, mengonfirmasi bahwa informasi yang dibagikan Hegseth sangatlah rahasia pada saat itu, terutama karena operasi tersebut bahkan belum dimulai.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyebut insiden masuknya seorang jurnalis ke dalam grup chat yang membahas rencana serangan militer sebagai kesalahan besar. Ia memperkirakan akan ada reformasi untuk mencegah kejadian serupa.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |