CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 02:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Asap hitam membubung dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5) atau Kamis (8/5) dini hari WIB.
Asap itu terlihat keluar sekitar pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, belum ada Paus baru yang terpilih dalam pemungutan suara pertama ini setelah sekitar tiga jam berlalu sejak 133 kardinal dikunci di Kapel Sistine.
Mengutip dari Reuters, ini adalah satu jam lebih lama untuk melihat asap tanda keluar setelah pemungutan suara Paus baru dibandingkan konklaf 2013 silam.
Sementara itu di alun-alun Santo Petrus ribuan umat katolik menunggu asap putih mengepul sebagai tanda Paus baru terpilih masih harus bersabar.
Cerobong asap di atas Kapel Sistina memperlihatkan kepulan asap hitam, yang menandai belum tercapainya suara bulat dalam pemilihan paus baru. Seorang paus harus mendapatkan minimal dua pertiga suara mayoritas.
Ini merupakan pemungutan suara pertama dalam menentukan calon pemimpin umat Katolik yang baru. Sebanyak 133 kardinal saat ini mengikuti konklaf (conclave) guna memilih penerus mendiang Paus Fransiskus.
Selama conclave, para kardinal akan menggelar pemungutan suara, yang maksimal diadakan empat kali sehari, yakni dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.
Setiap menyudahi pemungutan suara, surat suara akan dibakar dengan beberapa bahan kimia untuk menghasilkan warna hitam dan putih.
Asap hitam dihasilkan dengan campuran kalium perklorat, antrasen, dan belerang. Asap hitam menandakan belum terpilihnya paus baru.
Sementara itu, asap putih dihasilkan dari campuran kalium klorat, laktosa, dan resin tumbuhan runjung yang dikenal sebagai rosin. Asap putih artinya paus baru telah terpilih.
Durasi conclave atau pemilihan paus baru pada dasarnya bervariasi. Ada yang terpilih dalam beberapa jam, ada pula yang sampai memakan waktu bertahun-tahun.
Mendiang Paus Fransiskus sendiri terpilih dalam waktu kurang dari dua hari.
(blq/kid/bac)