BNI Gelar Forum Perkuat Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG

4 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat peran sebagai mitra strategis industri fast-moving consumer goods (FMCG) melalui lanjutan rangkaian BNIdirect Capabilities Event yang digelar di Jakarta, Selasa (2/12).

Mengusung tema Building a Resilient FMCG Ecosystem through Digital Finance & Supply Chain Transparency, forum yang berlangsung di Ayana Midplaza ini mempertemukan regulator, pakar, serta pelaku industri untuk membahas tantangan dan peluang transformasi digital dalam rantai pasok FMCG.

Pada saat bersamaan, acara ini juga menjadi ajang bagi BNI untuk memperkenalkan berbagai solusi keuangan yang dirancang guna meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat arus kas di seluruh ekosistem FMCG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Corporate Banking BNI Agung Prabowo mengatakan, sektor FMCG memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional karena menjadi penggerak utama konsumsi rumah tangga, sekaligus menciptakan lapangan kerja melalui rantai pasok yang luas, mulai dari principal, distributor, hingga retailer.

"Forum ini kami rancang sebagai ruang diskusi untuk memahami arah tren industri dan tantangan nyata di lapangan, sehingga BNI dapat hadir sebagai bagian dari solusi melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan," ujar Agung dalam keterangan tertulis.

Sejumlah pembicara dihadirkan dalam forum tersebut, antara lain Director of Business Development Shopee Indonesia, Daniel Minardi; Partner Boston Consulting Group, Ferry Malvinas; serta Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dyah Wahyu Purbandari yang membahas dinamika industri FMCG di tengah perubahan perilaku konsumen, tekanan biaya logistik, serta percepatan digitalisasi.

Dari sisi kebijakan, pemerintah menegaskan ekonomi Indonesia tetap resilien dengan tingkat optimisme konsumen yang relatif tinggi. Sejumlah langkah, seperti relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan penguatan logistik nasional, dinilai dapat mendukung efisiensi serta meningkatkan daya saing industri FMCG, baik di pasar domestik maupun global.

Sebagai enabler transformasi digital, BNI memperkenalkan BNI Smart Receivables, solusi yang membantu digitalisasi proses keuangan FMCG yang sebelumnya banyak dilakukan secara manual. Proses manual tersebut kerap memicu keterlambatan pembukuan, inkonsistensi rekonsiliasi, serta minimnya integrasi dengan sistem enterprise resource planning (ERP).

"Melalui otomasi dan integrasi yang lebih baik, BNI Smart Receivables mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi proses bisnis secara menyeluruh," tutur Agung.

Selain itu, BNI juga menghadirkan solusi Supply Chain Financing untuk membantu memperkuat arus kas dan meningkatkan efisiensi di sepanjang rantai nilai FMCG. Dalam sesi diskusi panel, para narasumber menyoroti beragam karakteristik buyer sebagai tantangan utama industri.

Menjawab hal tersebut, BNI menawarkan platform digital terpadu yang mengintegrasikan proses billing dan collection, sehingga interaksi antara buyer dan seller dapat berlangsung lebih terstandarisasi dan efisien.

Melalui penguatan solusi digital dan kolaborasi lintas sektor, BNI menyatakan mendukung modernisasi industri nasional. Perseroan optimistis, bahwa pendekatan berbasis ekosistem dan digitalisasi keuangan dapat mendorong penciptaan rantai pasok FMCG yang lebih tangguh dan adaptif dalam menghadapi persaingan global.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |