China Kembalikan Pajak yang Dibayar Turis Asing agar Banyak Belanja

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China pada Minggu (27/4) menyatakan akan meningkatkan kebijakan pengembalian pajak bagi turis asing untuk meningkatkan konsumsi masuk.

Langkah itu sebagai bagian dari upaya China untuk meningkatkan ekonomi karena permintaan domestik yang masih lesu.

Menurut pernyataan yang dirilis bersama oleh Kementerian Perdagangan dan departemen lain China, negara ini akan mempromosikan perluasan tempat pengembalian pajak di area perbelanjaan, tempat wisata, bandara, dan hotel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut surat edaran yang dikeluarkan bersama oleh Kementerian Perdagangan dan lima departemen pemerintah lainnya, seperti dikutip Kantor Berita Xinhua, minimum pengembalian pajak turis asing akan diturunkan.

Ambang batas pembelian minimum untuk pengembalian pajak keberangkatan telah diturunkan, yang memungkinkan wisatawan dari luar negeri untuk mengajukan pengembalian dana jika mereka menghabiskan setidaknya 200 yuan ($27,75) di toko yang sama pada hari yang sama dan memenuhi persyaratan relevan lainnya.

Pengamat China dan pelaku industri mengatakan langkah pembukaan yang berkelanjutan akan meningkatkan kedudukan China sebagai tujuan wisata global dan berkontribusi pada konsumsi domestik dengan memberikan lebih banyak manfaat bagi turis asing.

Pengembalian dana akan tersedia melalui berbagai saluran, termasuk pembayaran seluler, kartu bank, dan uang tunai, untuk mengakomodasi preferensi pembayaran yang beragam dari wisatawan ari luar negeri dengan lebih baik. Batas atas pengembalian uang tunai telah dinaikkan drastis dari 10.000 yuan menjadi 20.000 yuan.

Kebijakan delapan cabang, yang akan berlaku mulai hari Minggu, dibangun di atas serangkaian upaya terbaru oleh China demi meningkatkan pertukaran dan mobilitas global, seperti melonggarkan kebijakan visanya, meningkatkan aksesibilitas pembayaran, dan menyederhanakan bea cukai.

Pada tahun 2024, turis asing yang masuk menghabiskan lebih dari US$94,2 miliar di Tiongkok, meningkat 77,8 persen dari periode yang sama pada 2023, menurut Biro Statistik Nasional.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |