CNN Indonesia
Kamis, 15 Mei 2025 21:17 WIB
PT LIB dukung Thom Haye merapat ke Liga 1 usai Almere City degradasi. (Almere City/Orange Pictures/Peter Lous)
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mendukung pemain abroad Timnas Indonesia jika ingin merapat ke Liga 1. Thom Haye jadi salah satu sosok yang diharapkan segera merapat.
Menurut Ferry kehadiran pemain abroad akan meningkatkan popularitas Liga Indonesia. Ia berandai-andai nama besar Thom Haye sebagai bintang skuad Garuda akan turut menggelorakan Liga 1.
"Rasanya kalau benar terjadi pasti akan menambah exposure. Karena pemain ini labelnya utama di Eropa, misalnya seperti Thom Haye," kata Ferry di Jakarta, Kamis (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Thom Haye harus menelan pil pahit akibat klubnya, Almere City resmi degradasi dari kasta tertinggi Liga Belanda.
Kepastian itu terjadi usai Almere City bermain imbang 1-1 kontra Fortuna Sittard pada pekan ke-33 Liga Belanda di Yanmar Stadion, Kamis (15/5) dini hari WIB.
Untuk memperluas jangkauan publik terhadap sepak bola Indonesia, Ferry juga mengungkap niat PT LIB untuk mengundang klub Eropa di Piala Presiden 2025.
PT LIB masih menyusun formula Piala Presiden 2025. Salah satu rencana yang sedang dimatangkan adalah mengundang delapan klub, terdiri dari empat tim lokal dan empat tim asing.
Dua dari empat tim asing yang diproyeksikan bakal diundang adalah Oxford United, klub kasta kedua Liga Inggris dan NEC Nijmegen, tim dari Eredivisie.
Kehadiran pemain Timnas Indonesia di tim-tim tersebut jadi alasan niat PT LIB ingin menghadirkan inovasi. Oxford United diperkuat Ole Romeny dan Marselino Ferdinan dan NEC Nijmegen ada Calvin Verdonk.
"Ide awalnya adalah memaksimalkan pemain abroad untuk diperkenalkan oleh klubnya di sini. PSSI juga ingin memperkenalkan semua pemain abroad dari Eropa untuk ke Indonesia," ujar Ferry.
"Misalnya Oxford dan NEC untuk diundang ke Piala Presiden ini. Tapi perkembangannya belum kami dapatkan lagi. Piala Presiden ini kami posisinya hanya penyelenggara tapi leading sector tetap di PSSI, jadi keputusan ada di PSSI," ia menambahkan.
(ikw/ikw/jun)
