Doa Mandi Junub Wanita dan Tata Cara Melakukannya

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap muslimah perlu memahami bacaan doa mandi junub wanita beserta tata cara pelaksanaannya. Pasalnya, ini bukan sekadar amalan biasa, melainkan niat dari hati untuk menyucikan diri dan kembali dalam keadaan suci.

Mandi junub bukan hanya soal membersihkan tubuh, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan dan kesadaran spiritual. Ketika melakukannya dengan benar, seorang wanita dapat kembali melaksanakan ibadah dalam kondisi yang diridai Allah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Doa niat mandi junub wanita

Menurut penjelasan dalam buku Tuntunan Shalat Terlengkap: Plus Wirid, Doa, dan Asmaul Husna karya Sayyid M. Dzikri H, mandi junub adalah mandi menggunakan air suci dan bersih (air mutlak) yang menyucikan.

Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan hadats besar sebelum melakukan ibadah salat. Bagi seorang wanita, ini biasanya dilakukan setelah bersetubuh, selesai masa nifas, setelah melahirkan, serta selesai masa haid.

Perintah untuk melaksanakannya tercantum dalam Surat Al Maidah ayat 6, yang berbunyi sebagai berikut:

"...Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah..." (QS. Al-Maidah:6).

Ketika ingin menjalankannya, diwajibkan untuk membaca niat sembari mengguyurkan siraman pertama untuk membasuh tubuh. Secara umum, bacaan doanya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari fardlan lillâhi ta'ala

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah ta'ala."

Bagi seorang muslimah, bacaan niat ini bisa disesuaikan dengan alasanmu melaksanakan mandi besar. Apabila karena haid, bacaannya sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin haidhi lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar yang disebabkan haid karena Allah Ta'ala."

Sementara jika penyebabnya adalah nifas, doa mandi junub wanita yang dapat dibaca sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ النِّفَاسِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar yang disebabkan nifas karena Allah Ta'ala."

Lalu, jika mandi dilakukan setelah melahirkan, bacaannya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin wilaadati lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar yang disebabkan wiladah karena Allah Ta'ala."


Tata cara mandi junub wanita dalam Islam

Setelah memahami bacaan doa niat, langkah selanjutnya adalah mengetahui tata cara pelaksanaannya.

Mandi junub tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena ada urutan dan ketentuan yang telah diajarkan dalam syariat Islam.

Melansir dari penjelasan dalam buku Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Al-Baqir, sekurang-kurangnya ketika mandi junub kita harus membaca niat serta mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh.

Tata cara yang diajarkan Rasulullah saw untuk melaksanakannya adalah sebagai berikut:

  1. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali sebelum memulai mandi.
  2. Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri hingga benar-benar bersih.
  3. Berwudu secara sempurna, sebagaimana wudu untuk shalat, sebelum menyiram air ke seluruh tubuh.
  4. Menyiram air ke kepala sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela rambut dengan jari agar air mengenai kulit kepala.
  5. Menyiram air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu sisi kiri. Sambil menyiram, disunnahkan menggosok bagian-bagian tubuh yang sulit dijangkau air, seperti bagian dalam telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki, dan lekukan tubuh lainnya.


Lebih lanjut, ada beberapa anjuran khusus bagi seorang muslimah, yakni sebagai berikut:

  • Jika ia memiliki rambut yang penuh kepangan (anyaman atau jalinan) tidak perlu membuka (mengurai) kepangannya, tetapi cukup dengan melakukan tiga kali siraman di kepala, sehingga membasahi bagian dalam rambutnya yang dikepang.
  • Pengantin wanita yang rambutnya diatur dengan sisiran yang rumit serta menggunakan wangi-wangian, diberikan keringanan dengan tidak usah mencuci rambutnya itu, tetapi cukup mengusapnya dengan air.
  • Wanita yang mandi junub setelah suci dari haid atau nifas, dianjurkan menggunakan kapas yang diberi sedikit wangi-wangian, di tempat bekas keluarnya darah, guna menghilangkan sisa-sisa bau darah.

Demikian penjelasan mengenai niat doa mandi junub wanita serta tata cara melakukannya sesuai syariat Islam. Semoga bermanfaat.

(han/fef)

Read Entire Article
| | | |