CNN Indonesia
Selasa, 06 Mei 2025 15:33 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) mengalami kecelakaan tunggal di sekitar Terminal Bus Bukit Surungan, Padang Panjang Sumatera Barat, Selasa (6/5) pagi.
Bus ALS yang mengalami kecelakaan itu adalah rute Medan-Bekasi. Bus berwarna hijau itu terekam melintas di jalan Kota Padang Panjang, sekitar pukul 09.15 WIB. Bus tampak oleng saat memasuki jalan berkelok.
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah fakta-fakta terkait kecelakaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah korban
Sebanyak 12 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, lima korban laki-laki dan tujuh korban perempuan. Selain itu, ada 23 orang lainnya yang luka-luka.
"Total korban ada 35 orang. Yang sudah terdata meninggal dunia 12 orang," kata Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamaluddin kepada wartawan, Selasa (6/5).
Ia menjelaskan seluruh korban sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Diduga karena rem blong
Kecelakaan lalu lintas ini diduga disebabkan karena rem blong.
Bus ALS itu menabrak sejumlah kendaraan lain di Terminal Busur, Kota Padang Panjang, saat melaju dari arah Kota Bukittinggi menuju Padang.
Setelah menabrak sejumlah kendaraan, bus ALS dengan Nomor polisi B 7512 FGA yang membawa banyak penumpang itu terbalik.
"ALS datang dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang. Sesampainya di dekat simpang Terminal Busur, diduga bus mengalami hilang fungsi pengereman dan terbalik," kata Brigadir Rizky Yudha dari Unit Gakkum Satlantas Polres Padangpanjang saat berada di lokasi kejadian.
Sopir dan kernet masih dirawat
Kapolda Sumatera Barat Irjen Gatot Tri Suryanta mengatakan sopir dan kernet bus saat ini masih harus menjalani perawatan medis.
"Kami juga sudah mengamankan sopir dan kernet dan saat ini sedang pengobatan untuk nanti diklarifikasi dan tes urine terhadap keduanya," kata Gatot.
"Polisi juga segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki insiden kecelakaan nahas tersebut.
"Kita masih mencari atau olah TKP oleh TAA (Traffic Accident Analysis) untuk mencari penyebab," ujarnya.
(yoa/isn)