Fans Drakor Ramai Ziarah ke Gereja di When Life Gives You Tangerines

1 week ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah adegan pernikahan menyentuh dari drama Korea populer di platform Netflix berjudul: When Life Gives You Tangerines, berhasil memikat hati para penonton.

Adegan tersebut memperlihatkan karakter IU dalam drama Korea itu mengenakan gaun putih, berseri-seri saat teman-temannya menyemangati. Ada mobil pengantin berwarna biru, dihiasi dengan berbagai dekorasi, berhenti di depan gereja.

Di bawah guyuran konfeti dan balon yang membumbung tinggi ke langit biru, dia tersenyum gembira. Syutingnya dilakukan di Katedral Gasil di Kota Waegwan, Chilgok, provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katedral Gasil di Kota Waegwan adalah sebuah gereja yang kini kembali menarik perhatian setelah kesuksesan drama tersebut.

Pada sore hari tanggal 3 April lalu, Katedral Gasil, terkadang disebut Gereja Katolik Gasil dalam bahasa Inggris, ramai dengan pengunjung yang ingin menikmati udara musim semi.

Di bawah bunga sakura yang sedang mekar, para wisatawan mengambil foto gereja bersejarah tersebut. Pasangan Katolik Kim Ji-hoon dan Lee Seung-eun mengatakan mereka datang untuk berziarah.

"Tempat ini damai untuk menjauh dari hiruk pikuk kota," kata Kim, seperti dilansir Korea Times. "Saya dan pacar saya sering berkunjung ke sini, tetapi mengetahui tempat ini muncul dalam drama membuatnya memiliki pesona yang sama sekali baru," lanjutnya.

Katedral Gasil adalah gereja Katolik tertua di provinsi Gyeongsang Utara. Didirikan pada tahun 1895 sebagai paroki ke-11 Keuskupan Joseon, katedral ini merupakan katedral tertua kedua di wilayah Daegu yang lebih luas, setelah Katedral Gyesan.

Pastor pertama gereja tersebut, pendeta Prancis Camille Pailhasse, dengan nama Korea Ha Gyeong-jo, awalnya mengadakan kebaktian di sebuah rumah beratap genteng dengan lima kamar.

Seiring dengan pertumbuhan jemaat, Pastor Tourneux, yang juga dikenal sebagai Yeo Dong-seon, memindahkan gereja tersebut ke lokasi saat ini pada tahun 1923.

Bangunan baru tersebut dirancang oleh Pastor Victor Louis Poisnel, yang dikenal sebagai Park Do-haeng, yang juga merancang gereja-gereja terkenal seperti katedral Myeongdong dan Gyesan. Konon, ia sendiri yang memeriksa batu bata tersebut, mengetuk setiap batu bata untuk memastikan kualitasnya.


Read Entire Article
| | | |