Harga Minyak Naik Tipis Seiring Panas Kondisi Eropa dan Timur Tengah

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 22 Sep 2025 09:52 WIB

Harga minyak mentah dunia tipis pada perdagangan Senin (22/9), dipicu ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. Harga minyak mentah dunia tipis pada perdagangan Senin (22/9), dipicu ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. (Dok. AKR Corporindo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia tipis pada perdagangan Senin (22/9), dipicu ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah.

Namun, kenaikannya tipis karena direm prospek pasokan minyak yang lebih besar, juga kekhawatiran tentang dampak tarif dagang terhadap permintaan bahan bakar global.

Harga minyak mentah Brent naik 28 sen atau 0,42 persen menjadi US$66,96 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level US$62,88 per barel usai naik 20 sen atau sekitar 0,32 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporan akhir pekan lalu bahwa Rusia mengancam di perbatasan Polandia, telah memberikan pengingat yang tepat waktu kepada para pedagang tentang risiko yang berkelanjutan terhadap keamanan energi Eropa dari timur laut," kata Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo Australia dan Selandia Baru, dikutip Reuters, Senin (22/9).

Jet tempur Polandia dan sekutu dikerahkan pada Sabtu pagi untuk memastikan keamanan wilayah udara setelah Rusia melancarkan serangan udara yang menargetkan Ukraina barat, di dekat perbatasan dengan Polandia.

Pengerahan tersebut dilakukan setelah tiga jet militer Rusia melanggar wilayah udara NATO Estonia selama 12 menit pada Jumat. Lalu pada Minggu, angkatan udara Jerman melaporkan sebuah pesawat militer Rusia memasuki wilayah udara netral di atas Laut Baltik.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan bertemu pada hari ini untuk membahas tuduhan Estonia bahwa jet tempur Rusia melanggar wilayah udaranya, kata para diplomat.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur energi Rusia, menghantam terminal dan kilang, sementara Presiden AS Donald Trump telah mendesak Uni Eropa untuk menghentikan pembelian minyak dan gas Rusia.

Di Timur Tengah, empat negara Barat akhirnya mengakui negara Palestina. Hal ini memicu respons keras dari Israel dan menambah keresahan di wilayah penghasil minyak utama tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read Entire Article
| | | |