Kasus Covid-19 'Meledak' Lagi di Hong Kong, 30 Meninggal Dunia

8 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 14:13 WIB

Kasus Covid-19 kembali 'meledak' di Hong Kong, China, dalam empat pekan terakhir dan menyebabkan 30 orang meninggal dunia. Ilustrasi rumah sakit di Hong Kong saat pandemi. kasus Covid-19 melonjak lagi di Hong Kong. (REUTERS/LAM YIK)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus Covid-19 kembali 'meledak' di Hong Kong, China, dalam empat pekan terakhir.

South China Morning Post melaporkan total 30 orang meninggal dunia akibat lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong meski pakar menyatakan dampaknya lebih ringan dibanding saat pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat Proteksi Kesehatan Hong Kong menyatakan pada Kamis (15/5) angka kasus positif Covid-19 naik 13,7 persen dari 6,2 persen selama empat pekan sejak awal April.

Data itu diambil dari sampel tes yang diambil secara proporsional. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi selama setahun terakhir, dikutip dari SCMP.

Sampel positif Covid-19 dari hasil tes saluran pembuangan dan para pasien di klinik juga menunjukkan lonjakan angka.

"Dengan referensi dari data masa lalu, kami memperkirakan penyebaran Covid akan tetap pada level yang tinggi setidaknya dalam beberapa pekan ke depan," kata kontroler Pusat Proteksi Kesehatan Hong Kong, Edwin Tsui Lok-kin, dikutip dari SCMP.

Kasus 30 orang meninggal dari 81 pasien dengan kasus berat akibat Covid-19 di Hong Kong tercatat dalam empat pekan. Angka kematian itu termasuk pasien 65 tahun atau lebih tua, dengan 90 persen merupakan pasien komorbid.

Sementara itu, hanya satu orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 telah menerima vaksin booster dalam empat bulan terakhir.

"Berdasarkan perkiraan dari pusat, di antara pasien lansia berusia 65 tahun atau lebih tua, 75 persen dari mereka (yang meninggal) tinggal di panti asuhan dan 90 persen di perumahan belum menerima vaksin booster. Saya kembali mengimbau kepada warga yang berisiko tinggi (baik lansia maupun mereka yang memiliki penyakit kronis) untuk mendapatkan vaksin sedini mungkin," kata Tsui.

Profesor pediatri Universitas Hong Kong dan Ketua Komite Sains untuk Pencegahan Penyakit oleh Vaksin, Lau Yu Lung, dampak bagi individu dan masyarakat tidak separah 2023 dan 2024 meski angka kasus Covid-19 menunjukkan kenaikan tinggi.

"Sistem pemantauan saluran pembuangan untuk pekan ke-18 menunjukkan hampir 700 ribu (sampel) salinan gen per liter. Melihat ke belakang pada Maret 2024 saat puncak kenaikan kasus sekitar 400 ribu (sampel salinan gen). Data objektif ini tidak bergantung pada tingkat pengujian, menunjukkan tingkat penularan di komunitas memang lebih tinggi sekarang daripada puncaknya pada 2024," ujar Yu Lung.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |