Kemhan Ungkap Perkembangan Rencana TNI Produksi dan Distribusi Obat

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Minggu, 18 Mei 2025 18:20 WIB

Kementerian Pertahanan terus melakukan persiapan untuk menjalankan rencana TNI memproduksi dan mendistribusikan obat. Ilustrasi. Kementerian Pertahanan terus melakukan persiapan untuk menjalankan rencana TNI memproduksi dan mendistribusikan obat. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan untuk menjalankan rencana TNI memproduksi dan mendistribusikan obat.

Frega mengatakan saat ini Kemenhan tengah mempersiapkan fasilitas produksi obat di lingkungan TNI sebelum mulai melakukan produksi obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemhan saat ini tengah menyiapkan fasilitas produksi obat di lingkungan TNI sebagai bagian dari upaya mendukung ketersediaan obat nasional," kata Frega saat dihubungi, Minggu (18/5).

Frega mengklaim rencana TNI memproduksi obat ini sebagai upaya mensukseskan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Ia menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menyatakan dukungan terkait rencana TNI memproduksi obat.

"Inisiatif ini ditujukan untuk mendukung program Kopdes Merah Putih dengan menyediakan obat yang terjangkau dan berkualitas," jelas dia.

"Sementara BPOM telah menyatakan dukungan penuh dan akan memastikan standar keamanan serta mutu produksi," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas rencana tersebut.

"Kami sangat mendukung, Menteri Pertahanan akan bertemu kami di sini," katanya di Kantor BPOM, seperti dikutip Detik, Jumat (16/5).

Taruna menambahkan tidak masalah jika TNI terlibat dalam produksi dan distribusi obat-obatan. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari peran negara.

"Sebetulnya itu bagian dari perusahaan negara. Kita tahu kan perusahaan negara ada dari BUMN, kayak Bio Farma dan Kimia Farma. Terus dari pihak negara lagi yang lain, kan ada perusahaan obat yang berhubungan dengan TNI,' katanya.

"Jadi kan kita fasilitasi. Jadi sebetulnya intinya enggak ada masalah. Itu hal yang general saja," sambungnya.

(mab/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |