KNKT Gali Keterangan Korban Selamat Kapal Tenggelam di Selat Bali

7 hours ago 5

Surabaya, CNN Indonesia --

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi awal terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, dengan mengumpulkan data dan keterangan dari para korban selamat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah informasi awal terkait kondisi cuaca dan komunikasi yang terjadi saat peristiwa tenggelamnya kapal. Data tersebut akan dilengkapi dengan keterangan para penyintas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa data informasi mengenai cuaca seperti apa, dari kecelakaan ini seperti apa, terus komunikasi yang terjadi saat malam itu kita sudah kumpulkan, besok kita lanjutkan mewawancarai korban-korban yang selamat," kata Soerjanto di Banyuwangi, Kamis (4/7).

Pengumpulan keterangan dari para korban selamat ini, kata dia, sangat penting untuk memetakan kronologi kejadian secara lebih detail dan menentukan arah investigasi selanjutnya.

"Kita ingin apa yang terjadi sebenarnya dari beberapa korban sehingga nanti bisa memfokuskan kalau ceritanya seperti ini apa yang kami cari lagi," jelasnya.

Namun, dalam tahap awal ini, KNKT masih berada dalam fase pendataan dan mendukung penuh upaya pencarian serta penyelamatan oleh tim SAR gabungan. Proses investigasi penuh oleh KNKT baru akan dimulai usai operasi SAR dinyatakan selesai.

"Jadi hari ini kita fokus pengumpulan data dan intinya selama operasi SAR ini semua membantu untuk search and rescue," kata Soerjanto.

"Nanti setelah SAR akan tutup baru kami yang akan meng-handle. Jadi sampai saat ini nanti setelah search and rescue dinyatakan close baru kami," tambahnya.

Sebelumnya, Soerjanto mengatakan KNKT juga mencari dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB) KMP Tunu Pratama Jaya.

Dokumen SPB itu, kata Soerjanto, diperlukan untuk mencari bukti-bukti terkait kelaikan kapal, analisa cuaca, hingga dokumen-dokumen pendukung lainnya.

"Kita mulai dari saat kapal berangkat. Ketika kapal berangkat kan dikeluarkan SPB. Bagaimana proses pengeluaran SPB, Apakah persyaratan-persyaratan yang diperlukan di SPB seperti cuaca, seperti kelaikan kapal, dokumen, apakah semua sesuai dengan peraturan dan nanti kita akan mencari evidience-nya (buktinya)," kata Soerjanto di Banyuwangi, Jumat (4/7).

KNKT juga tengah mengumpulkan bukti-bukti digital berupa video di sosial media untuk melihat bagaimana situasi dan kondisi saat kecelakaan itu terjadi guna dilakukan identifikasi.

Hal itu juga untuk mencari tahu apakah kru kapal melakukan dan memiliki kemampuan menghadapi situasi tanggap darurat saat kecelakaan kapal.

"Bagaimana pelaksanaan tanggap darurat di kapal dan kita juga sudah mengumpulkan video-video dari medsos, bagaimana kondisi-kondisi itu bisa terjadi kondisi darurat di kapal," ujarnya.

Selain itu, KNKT juga menyoroti ada atau tidaknya alat kelengkapan kapal seperti sekoci hingga pelampung.

"Terus kemudian alat keselamatannya. Di kapal itu ada alat-alat keselamatan. Ada namanya atau rakit penyelamat ya. Nah, ketika dia tenggelam kedalaman berapa dia akan lepas diri dan buka sendiri otomatis," ucapnya.

KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi berangkat menuju Gilimanuk Bali pukul 22.56 WIB, Rabu (2/7).

Beberapa menit setelahnya, Pukul 23.35 WIB, kapal tenggelam terlihat dari petugas jaga Syahbandar. Posisi terakhir kapal terlihat di perairan Selat Bali pada koordinat _8° 9'32.35"S 114°25'6.38_.

Hingga Jumat (4/7) petang, dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya, sebanyak 36 orang sudah ditemukan.

Sebanyak 6 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia, 30 orang selamat. Sedangkan 29 orang lainnya masih dalam pencarian. (

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |