Kota Cantik Nyaris 1.000 Tahun Ini Cuma Seluas Separuh Lapangan Bola

7 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa sangka sebuah kota kecil di Kroasia menjadi terkenal karena kecantikan dan keunikannya. Kota bernama Hum ini sudah berusia nyaris 1.000 tahun, seluas kurang dari satu lapangan sepak bola, dan cuma diisi kurang dari 50 jiwa.

Kota Hum ini terletak di perbukitan Istria tengah, barat laut Kroasia. Kota ini memiliki pemandangan pedesaan dan hutan sekitar yang membuat pengunjung terpana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitosnya, kota ini dibangun oleh raksasa ramah dari sisa-sisa batu pembangunan desa-desa terdekat. Namun yang pasti kota ini dilindungi tembok pelindung yang berasal dari abad pertengahan.

Kota ini juga masih mempertahankan bentuk aslinya dan tidak ada rumah yang dibangun di luar tembok kota. Begitu pula dengan arsitektur kuno, budaya dan tradisi, serta makanan lokal yang masih dijaga dengan baik.

Kota Hum ini pertama kali disebut dalam catatan sejarah adalah pada 1102, atau 923 tahun lalu. Kala itu, kota ini masih bernama Cholm. Kemudian Pangeran Ulrich I membangun kastel beserta pemukimannya di dalam tembok kota.

Pada 1552, sebuah menara pengawas dan lonceng dibangun di sebelah loggia atau setara balai kota guna membantu pertahanan kota. Kota ini juga cuma punya dua jalan dari bebatuan yang mengelilingi kota.

[Gambas:Instagram]

Kota Hum punya luasan 100 meter kali 30 meter, hanya separuh dari standar lapangan sepak bola FIFA yang mencapai 100 meter kali 64-75 meter. Saking kecilnya, menurut laporan Mirror pada Sabtu (13/12), kerap disebut sebagai kota terkecil di dunia.

Karena ukurannya yang kecil, kota ini juga sangat sedikit penduduknya. Sensus terakhir kali mencatat cuma ada 30 orang yang jadi warga kota ini.

Namun Hum tetap dipandang sebagai kota karena memiliki dewan kota sendiri dan gereja paroki the Assumption of the Blessed Virgin Mary atau Maria Diangkat ke Surga, yang dibangun pada 1802.

Di sana juga ada museum yang menyimpan hiasan dinding Glagolitik yang merupakan bagian dari contoh tertua yang diketahui dari alfabet Slavia dan budaya sastra Kroasia dari Abad Pertengahan.

Adat istiadat masyarakat kota ini juga masih bertahan, seperti Hari Hum pada 11 Juni yang sekaligus hari pemilihan wali kota. Hidangan lokal juga tersedia di kota ini, yang bisa dinikmati oleh para turis.

[Gambas:Instagram]

Beberapa hidangan yang dibuat juga dari bahan lokal tersebut adalah sup sayur Istria, pasta dengan saus daging sapi kaya rempah, ombolo alias daging babi asap, sosis lokal, sauerkraut, dan krostule.

Ada juga biska yang jadi khas Kota Hum. Biska adalah sejenis brendi yang terbuat dari anggur fermentasi, mistletoe, dan empat herba obat. Resepnya berusia 2.000 tahun dan pertama kali dibuat oleh para druid Celtic.

Jika ingin pelesiran ke Hum, cara terbaik adalah dengan menyewa mobil pribadi karena transportasi umum di Istria tidak bisa diandalkan. Biaya parkir adalah 3 euro untuk seharian penuh, jadi pengunjung punya banyak waktu untuk menjelajah tanpa perlu boncos.

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |