CNN Indonesia
Sabtu, 10 Mei 2025 17:05 WIB
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melihat sosok Paus Fransiskus di dalam diri Kardinal Robert Prevost yang baru saja dinobatkan sebagai Paus Leo XIV. (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane)
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan melihat sosok Paus Fransiskus di dalam diri Kardinal Robert Prevost yang baru saja dinobatkan sebagai Paus Leo XIV.
Hal ini dikarenakan, Paus Leo XIV yang bernama asli Robert Prevost ini hidup dalam kesederhanaan dalam kehidupan sehari-harinya.
Hal ini tercermin dari latar belakangnya yang lahir di negara maju (AS), namun memilih tinggal di pinggiran Peru di wilayah yang banyak orang miskin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keteladanan dan hidup sederhana, membuat ia dipilih oleh Paus Fransiskus sendiri setelah setahun menjadi paus, tepatnya pada 2014 lalu sebagai Uskup Chiclayo di Peru.
"Jadi siapa yang menyangka 10 tahun yang lalu paus Fransiskus itu melihat dalam diri sosok seorang imam yang mungkin adalah cerminan dirinya," ujar Antonius di Kantornya, Sabtu (10/5).
Ia juga pernah menjabat sebagai prefek atau Kepala Dikasteri atau komisi untuk pemilihan para uskup untuk negara-negara maju di dunia. Saat menduduki jabatan itu, ia sangat dikenal oleh para kardinal.
Jejak langkahnya terus menanjak ketika pada 2023 dipanggil ke Roma menjadi uskup agung dan beberapa bulan kemudian diangkat menjadi kardinal.
"Seperti seakan-akan saya bilang ini kembarannya, kembaran Paus Fransiskus yang lebih muda. Hidup sederhana, penuh bela rasa, hidup suci, penuh dedikasi yang muncul di dalam pribadi Kardinal Francis Provest," jelasnya.
Antonius juga melihat bahwa Paus Leo XIV akan melanjutkan misi kemanusian yang selama ini sudah dimulai oleh Paus Fransiskus. Terutama mendorong perdamaian dunia di tengah situasi krisis moral, ekonomi, politik hingga sosial di dunia.
"Maka saya kira, figur teladan kehidupan karya Paus Fransiskus akan kita lihat dalam diri Paus Leo ke XIV dengan penerapan-penerapan kebijakan dan tindakan pastoral yang saya kira disesuaikan dengan situasi dalam dinamika sosial-politik yang terus menerus kian cepat. Jadi, luar biasa," pungkasnya.
(lid/rds)
