Masjid Jogokariyan Bersurat ke Meta Minta Buka Blokir Akun Instagram

4 hours ago 1

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pengelola Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta menyatakan sejumlah akun Instagram mereka yang sempat diblokir Meta kini tengah dalam proses pemulihan. Hal itu terjadi setelah pengurus Masjid Jogokariyan mengirim surat ke Meta.

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M Jazir menuturkan, pihak pengelola telah bersurat kepada Meta untuk upaya pemulihan dari blokir ini.

Jazir mengatakan dalam surat itu turut tertuang klarifikasi pihak pengelola soal akun media sosial mereka yang tak terafiliasi Hamas selaku kelompok pejuang kemerdekaan Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga menyatakan akan mengubah identitas akun menggunakan penamaan tanpa mengandung unsur Hamas.

"Instagramnya sudah mulai (pemulihan), mungkin bertahap ya," kata Jazir saat dihubungi, Kamis (26/6).

Adapun diblokirnya sejumlah akun Instagram milik masjid disinyalir imbas penamaan akun unit mereka, Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan disingkat Hamas Jogokariyan.

Pengelola masjid menduga Meta menilai akun himpunan anak-anak masjid terafiliasi dengan Hamas kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, sehingga langkah pemblokiran secara sepihak pun ditempuh awal pekan ini.

Pemblokiran pun meluas, dari akun himpunan anak-anak masjid ke unit lain seperti @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan, hingga menyasar akun utama Masjid Jogokariyan, yakni @masjidjogokariyan.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia, akun-akun di atas per pukul 14.41 WIB masih belum ditemukan dalam pencarian.

"Nanti semua dipulihkan," kata Jazir.

Banding akun Youtube

Bersamaan dengan itu, lanjut Jazir, pengelola masjid tengah menempuh proses banding untuk reaktivasi kanal YouTube mereka yang dihapus platform sejak pekan lalu.

Selain itu, dia bilang pengelola masjid melalui Direktorat Jenderal Kementerian Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen Komdigi) sudah diminta membuat surat permohonan reaktivasi ke pihak platform. Dalam hal ini juga mendapatkan pendampingan dari Komisi I DPR RI.

"Kementerian Indonesia ke sana (pihak YouTube) mengajukan, membantulah," ujarnya.

Sejauh ini, kata Jazir, pihaknya masih menduga dihapusnya Kanal Media milik masjid berkaitan dengan aktivitas terakhir mereka mewawancarai aktivis Muhammad Husein alias Husein Gaza tentang fakta genosida di Palestina.

Sesi wawancara itu disiarkan secara langsung atau melalui layanan streaming berdurasi sekitar 15 menit.

Jazir menyatakan, masjidnya tidak akan berhenti menggaungkan sikap anti penjajahan serta kemerdekaan bagi rakyat Palestina via media sosial. Akan tetapi, ke depan pihaknya bakal lebih berhati-hati agar tak kena semprit pihak platform.

"Solidaritas kita untuk Palestina adalah bagian dari amanat konstitusi, tapi nanti bagaimana tekniknya supaya tidak kena penalti dari platform," kata Jazir.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |