Pemerintah Bakal Evaluasi Perjanjian Dagang CEPA

7 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 20:40 WIB

Pemerintah bakal mengevaluasi pelaksanaan perjanjian dagang bilateral antara dua negara CEPA karena sudah lima tahun berlalu sejak dikaji pada 2020 lalu. Pemerintah bakal mengevaluasi pelaksanaan perjanjian dagang bilateral antara dua negara CEPA karena sudah lima tahun berlalu sejak dikaji pada 2020 lalu. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah bakal mengevaluasi pelaksanaan perjanjian dagang bilateral antara dua negara atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) karena sudah lima tahun berlalu sejak dikaji pada 2020 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan CEPA merupakan perjanjian dagang yang rutin dikaji setiap lima tahun sekali, termasuk antara Indonesia dan Australia.

"Karena CEPA dalam 5 tahun itu kan harus dievaluasi dan pada waktu pendataan tahun 2020 dengan periode sekarang sudah 5 tahun, jadi sudah waktunya (diperbaharui)," ujarnya di Istana Negara, Kamis (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Airlangga, ini adalah arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin kerja sama ekonomi maupun pertahanan dan regional Indonesia dengan negara lain lebih diperkuat, termasuk kesempatan Indonesia dalam Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia.

"Dalam nanti negosiasi ini tentu hal strategis baru perlu kita masukkan, termasuk kerja sama di critical mineral," jelasnya.

Dalam pembahasan critical mineral, Indonesia akan mempererat kerja sama dengan Australia sebagai importir litium ke Tanah Air.

"Dia punya litium, dia punya mangan, saat sekarang pun Indonesia impor sekitar 80 ribu litium dari Australia untuk diproses di kawasan industri kita yang ada di Morowali," imbuhnya.

Bocoran Airlangga, dalam pertemuan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dengan Prabowo hari ini, turut juga dibahas mengenai sektor pertanian, energi hingga program unggulan makan bergizi pemerintah.

"Dari pihak Australia mendukung, mengapresiasi makan bergizi gratis. Kemudian juga Indonesia aksesi ke CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership), karena dalam CPTPP ini kan ketuanya sekarang Australia, dan juga untuk mendukung aksesi OECD. Jadi selanjutnya tentu di berbagai sektor akan diterjemahkan oleh masing-masing kementerian," pungkas Airlangga.

[Gambas:Video CNN]

(nfl/ldy)

Read Entire Article
| | | |