Poin-poin Penting Tur Trump ke Timur Tengah, Saudi hingga UEA

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menutup kunjungan luar negerinya ke Timur Tengah dengan lawatan ke Uni Emirat Arab (UEA).

Sejak 13 Mei, Trump melakukan tur empat hari ke tiga negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Qatar, dan UEA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan kunjungan resmi pertamanya sebagai Presiden ke-47 AS setelah singgah sebentar di Italia dan Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

Menurut Washington Post, tur Trump ini menandai pergeseran signifikan dalam kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. Pasalnya, Trump beberapa kali mengejutkan publik dengan keputusannya, salah satunya keputusan mencabut sanksi AS terhadap Suriah.

Berikut ini sejumlah poin penting dalam tur Timur Tengah Trump.

Sepakati jual beli senjata terbesar dengan Saudi

Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Trump meneken kesepakatan jual beli senjata terbesar dalam sejarah, yakni senilai US$142 miliar atau sekitar Rp2.353 triliun.

Gedung Putih menyatakan bahwa Washington dan Riyadh sepakat bekerja sama di sektor pertahanan yang akan memberikan akses bagi Saudi terhadap belasan perusahaan pertahanan AS.

"Kerja sama pertahanan yang ditandatangani hari ini, yang merupakan terbesar dalam sejarah, adalah demonstrasi jelas dari komitmen kami untuk memperkuat kemitraan," demikian pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.

Dengan kerja sama ini, Saudi kini dapat mengakses perusahaan-perusahaan AS di berbagai bidang, termasuk pertahanan udara dan rudal, angkatan udara dan ruang angkasa, hingga keamanan maritim.

Bujuk Saudi rujuk dengan Israel

Trump juga sempat membujuk Arab Saudi untuk normalisasi hubungan dengan Israel melalui skema Abraham Accords.

Rayuan itu disampaikan saat ia bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS).

"Ini akan menjadi hari yang istimewa di Timur Tengah, dengan seluruh dunia menyaksikan ketika Arab Saudi bergabung dengan kami, dan Anda akan sangat menghormati saya dan Anda akan sangat menghormati semua yang telah berjuang keras untuk Timur Tengah," kata Trump, seperti dikutip Reuters.

Abraham Accords adalah perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, yang telah ditandatangani oleh negara-negara Arab seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan. Perjanjian ini dibuat pada 2019 oleh pemerintahan Trump periode pertama.

Trump terang-terangan menyampaikan harapannya agar Riyadh segera ikut dalam perjanjian ini.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina, Saudi menegaskan tak akan normalisasi dengan Tel Aviv jika Palestina tak merdeka.

Saudi dan Israel sendiri sempat diisukan segera rujuk. Namun, agresi Negeri Zionis membuat prospek tersebut menemui jalan buntu.

Cabut sanksi ke Suriah

Trump juga mengejutkan publik karena mengumumkan bahwa AS akan mencabut seluruh sanksi terhadap Suriah.

Pengumuman itu disampaikan dalam sambutannya di forum investasi Saudi pada 13 Mei.

Menurut Trump, AS mesti memberikan kesempatan bagi Suriah untuk meraih kejayaannya pasca runtuhnya rezim Bashar Al Assad.

Ia pun menyampaikan harapannya agar pemerintahan baru yang dipimpin Presiden interim Ahmed Al Sharaa dapat menstabilkan Suriah dan menjaga perdamaian di kawasan.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
| | | |