Prabowo Ingin Sikat Broker Hasil Pertanian: Petani Jadi Korban

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 07 Apr 2025 17:40 WIB

Presiden Prabowo Subianto berniat melakukan efisiensi terhadap rantai distribusi hasil pertanian yang selama ini dianggap terlalu panjang. Presiden Prabowo Subianto berniat melakukan efisiensi terhadap rantai distribusi hasil pertanian yang selama ini dianggap terlalu panjang. Ilustrasi. (Sekretariat Presiden).

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto berniat melakukan efisiensi terhadap rantai distribusi hasil pertanian yang selama ini dianggap terlalu panjang.

Prabowo mengaku ingin menghapus sistem broker atau perantara yang kerap merugikan petani.

"Kita harus bikin efisien Semua. Ladang semua. Kawasan sawah dan lahan-lahan pertanian yang ada kita harus efisienkan. Kita harus memudahkan para petani kita," ujar Prabowo dalam wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi di Hambalang, Bogor, Sabtu (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana pupuk sampai ke petani dengan tanpa terlalu banyak perizinan, terlalu banyak tanda tangan. Dan jangan terlalu banyak apa itu middleman-middleman, broker-broker, perantara-perantara," imbuhnya.

Prabowo mengungkap keinginannya agar Indonesia ke depan harus mampu melakukan swasembada pangan dan energi. Merujuk data PBB, kata dia, kunci negara maju ke depan adalah negara yang memiliki ketahanan pangan.

Masalahnya, dia membaca kecenderungan 30-40 ke depan masyarakat akan mulai meninggalkan sektor pertanian. Kondisi itu disebabkan karena sektor pertanian selama ini dianggap tidak menguntungkan.

Selama puluhan tahun, lanjut Prabowo, masyarakat yang hidup dari sektor agraris, yang mestinya menjadi tumpuan ketahanan pangan, justru menjadi korban. Menurut dia, sistem selama ini tak membela para petani.

Para pengusaha ingin membeli hasil pertanian dengan murah. Kondisi itu yang menyebabkan petani kehilangan motivasi.

"Petani itu korban daripada sistem yang tidak mereka. Jadi kalau Panen kan produksi banyak pengusaha-pengusaha itu mau neken, mau beli dengan harga semurah-murahnya. Ini kan mematikan motivasi untuk produksi," ujarnya.

"Jadi saya lama memperhatikan itu puluhan tahun. Sejak saya masih muda mayor. Bahkan, saya sudah melihat masalah Indonesia adalah masalah antara lainnya masalah pertanian," imbuh Prabowo.

[Gambas:Video CNN]

(thr/sfr)

Read Entire Article
| | | |