Jakarta, CNN Indonesia --
Apple dilaporkan ingin memindahkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat (AS) ke India untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap China di tengah perang dagang yang sedang terjadi.
Perusahaan teknologi senilai US$3 triliun ini menargetkan untuk melakukan perubahan tersebut paling cepat tahun depan.
Apple diketahui terseret dalam kebijakan tarif agresif Trump. Produsen iPhone ini pernah menjadi salah satu korban terbesar di pasar saham karena prospek produk buatannya yang berasal dari China akan terkena pajak impor yang besar ketika mencapai AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pukulan tersebut dilunakkan oleh keputusan Gedung Putih untuk mengecualikan ponsel pintar dari tarif China terberat, meskipun Apple masih terkena pungutan 20 persen untuk semua barang China sebagai bagian dari tanggapan presiden AS terhadap peran China dalam memproduksi Fentanil.
Proses manufaktur yang kompleks di balik iPhone melibatkan lebih dari 1.000 komponen yang bersumber dari seluruh dunia, meskipun sebagian besar dirakit di China. Apple merahasiakan rincian proses produksinya, namun para analis memperkirakan bahwa sekitar 90 persen bagian iPhone dirakit di negara tersebut.
Apple berencana untuk memasok lebih dari 60 juta iPhone yang terjual di AS setiap tahunnya di India pada akhir tahun 2026. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat kapasitas produksi iPhone di India saat ini.
Apple sendiri telah meningkatkan produksi di India dan mengirimkan iPhone yang dirakit di negara ini ke AS. Pemasok utama perusahaan di India, Foxconn dan Tata, mengirimkan handset senilai hampir US$2 miliar ke pasar terbesar mereka di bulan Maret karena Apple berusaha mengimbangi dampak dari tarif yang membayangi.
Perusahaan ini juga menyewa penerbangan kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone, atau sebanyak 1,5 juta perangkat, ke AS untuk memastikan kecukupan persediaan di pasar tersebut.
Apple memiliki tiga pabrik di India. Pada bulan lalu, mereka bahkan memperpanjang operasi hingga hari Minggu untuk menggenjot produksi di pabrik Foxconn India terbesar di Chennai.
Dikutip dari The Guardian, lebih dari 5 persen produk Mac Apple dan 80 persen iPad-nya juga dirakit di China. Sementara itu, jam tangan Apple sebagian besar dibuat di Vietnam.
Taktik China
Pemindahan produksi iPhone ke China bukan tanpa rintangan. Laporan The Information mengungkapkan bahwa awal tahun ini, otoritas China menolak untuk mengizinkan salah satu pemasok peralatan Apple untuk mengekspor mesin-mesin manufaktur utama ke India.
Peralatan tersebut diperlukan untuk uji coba produksi iPhone 17 yang akan datang.
Sebagai tanggapan atas larangan tersebut, vendor ini dilaporkan membuat perusahaan cangkang di Asia Tenggara untuk memfasilitasi pemindahan mesin-mesin tersebut ke fasilitas Foxconn di India.
Apple sendiri memandang India sebagai pasar strategis yang penting, baik untuk produksi dan pertumbuhan jangka panjang.
Meskipun China masih menjadi rumah produksi bagi sebagian besar iPhone, peran India diperkirakan akan terus berkembang, dengan asumsi perusahaan ini dapat menavigasi politik regional dan rintangan operasional.
(lom/mik)