Jakarta, CNN Indonesia --
Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta kesehatan gigi, tulang, dan fungsi otot.
Selain itu, manfaat vitamin D yang jarang orang tahu adalah turunkan risiko serangan jantung, terutama bagi orang-orang yang pernah mengalaminya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D3 pada orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung dapat mengurangi risiko serangan jantung berulang hingga setengahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat vitamin D untuk kesehatan jantung
Vitamin D turunkan risiko serangan jantung bagi orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung. Hal tersebut terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Intermountain Health Saltlike City tersebut, mereka memantau kadar vitamin D dalam darah para peserta.
Melansir laman Medical News Today, terdapat penelitian yang melibatkan sekitar 630 peserta laki-laki dengan usia rata-rata 63 tahun dan pernah mengalami serangan jantung satu bulan sebelumnya.
Mereka juga menyesuaikan dosisnya agar mempertahankan kadar optimal selama uji coba. Kemudian peneliti secara acak memilih kelompok kontrol dan siapa yang akan menerima perawatan vitamin D3 yang ditargetkan.
Saat pendaftaran, 87 persen peserta memiliki kadar vitamin D yang rendah. Kadar target adalah 40 nanogram/mililiter (ng/ml), dan kadar vitamin D rata-rata adalah 27 ng/ml. Peneliti memberikan dosis awal vitamin D3 yang tinggi sebesar 5.000 UI kepada hampir 60 persen peserta.
Peneliti memantau kadar vitamin D3 selama uji coba untuk memastikan kadarnya tetap pada tingkat target. Jika kadar vitamin D seseorang turun di bawah itu, mereka menerima suplementasi vitamin D untuk kembali ke tingkat yang normal.
Selama uji coba, para peneliti mencatat kejadian kardiovaskular utama, termasuk kematian, serangan jantung, rawat inap karena gagal jantung, dan stroke.
Meski tidak ada perbedaan yang signifikan antarkelompok dalam kejadian jantung secara keseluruhan, kelompok yang diberi vitamin D3 yang ditargetkan mengalami hanya setengah dari jumlah serangan jantung lanjutan dibandingkan kelompok kontrol.
Tingkat serangan jantung lanjutan adalah 3,8 persen pada kelompok uji dibandingkan dengan 7,9 persen pada kelompok kontrol.
Jadi meski hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D3 yang ditargetkan mungkin tidak mengurangi semua hasil jantung utama, suplementasi tersebut berhasil mengurangi risiko serangan jantung berulang lebih dari setengahnya.
Studi ini telah dipresentasikan dalam sesi pertemuan Asosiasi Jantung Amerika 2025 tetapi hasilnya belum dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau oleh rekan sejawat.
Ahli Jantung Intervensi bersertifikat dan Direktur Medis Program Jantung di Memorial Care Saddleback Medical Center Cheng-Han Chen, MD, mengomentari temuan ini dan berpendapatan bahwa studi yang lebih besar tentang penelitian ini akan memberi dampak yang cukup signifikan.
Meski tidak terlibat dalam penelitian ini, ia mengingatkan vitamin D3 tidak hanya berguna untuk penderita yang pernah mengalami serangan jantung tapi juga memberi manfaat kardiovaskular yang beragam seperti mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah.
Mengenal vitamin D3
Vitamin D3 adalah vitamin yang diproduksi tubuh secara alami saat kulit terpapar sinar matahari. Selain itu, vitamin ini juga berasal dari sumber hewani, seperti ikan berlemak (salmon, tuna, makarel), kuning telur, dan hati sapi.
Ditambahkan laman Very Well Health, vitamin D3 (kolekalsiferol) dikenal untuk meningkatkan kesehatan tulang. Namun, vitamin ini juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan suasana hati dan fungsi otot.
Suplemen vitamin D3 juga dapat dikonsumsi setiap hari untuk mendapatkan kulit bercahaya, kesehatan mental yang lebih baik, dan manfaat lainnya.
Selain itu, penelitian baru menunjukkan mengonsumsi vitamin D juga dapat secara efektif mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular.
(juh/juh/wiw)

















































