Transformasi Keamanan Siber Indonesia Melalui Integrasi Kecerdasan Buatan

1 month ago 59

Shabila Dina , Jurnalis-Jum'at, 28 Februari 2025 |10:11 WIB

Transformasi Keamanan Siber Indonesia Melalui Integrasi Kecerdasan Buatan

Palo Alto Networks memperkenalkan Precision AI untuk dukung Keamanan Digital Indonesia.

JAKARTA – Semakin canggihnya serangan siber yang terjadi seiring dengan perkembangan teknologi membutuhkan transformasi keamanan digital untuk menangkal dan mencegahnya. Salah satu upaya transformasi tersebut adalah dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam sistem keamanan digital, guna mendeteksi dan merespons ancaman serangan siber.

Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi cloud dan digitalisasi di Indonesia, perusahaan menghadapi tantangan kompleks dalam keamanan siber. Data dari presentasi menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun ransomware kini hanya 15 menit dibandingkan 12 jam pada tahun 2021-2022. Eksfiltrasi data yang dulunya memakan waktu sembilan hari kini dapat terjadi dalam satu hari, sedangkan eksploitasi kerentanan yang sebelumnya memakan waktu sembilan minggu kini bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu jam.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan keamanan siber terkemuka Palo Alto Networks memperkenalkan Precision AI, sebuah sistem AI yang dirancang untuk meningkatkan deteksi, pencegahan, dan respons terhadap ancaman siber dengan akurasi tinggi.

“Saat ini, AI memungkinkan inovasi luar biasa, tetapi juga memperluas permukaan serangan yang dimanfaatkan oleh peretas. Kami berbagi wawasan tentang bagaimana analisis real-time dan platform keamanan berbasis AI dapat meningkatkan ketahanan digital perusahaan,” kata Presiden Palo Alto Networks, BJ Jenkins pada konferensi pers di Hotel Raffles, Kamis, (27/2/25).

Precision AI dirancang untuk mengatasi tantangan ini dengan tiga pilar utama: keamanan jaringan tanpa kepercayaan, operasi keamanan berbasis AI, dan keamanan cloud yang menyeluruh. Teknologi ini menggabungkan machine learning, deep learning, dan AI generatif untuk mengotomatiskan deteksi serta respons terhadap ancaman, sehingga dapat mengurangi waktu deteksi dan pemulihan secara signifikan.

Simon Buckeye, perwakilan Palo Alto Networks untuk Asia Pasifik dan Jepang, menegaskan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi perusahaan.

Read Entire Article
| | | |