Wamentan Klaim Harga Beras Dunia Turun Gara-gara RI Setop Impor

6 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut keputusan Indonesia menghentikan impor beras menjadi salah satu faktor utama yang mendorong turunnya harga beras dunia.

"Kalau tren beras dunia menurun, karena pelanggan utama dan yang paling banyak membelinya tidak melakukan impor lagi yaitu Indonesia. Jadi faktor Indonesia tidak impor beras, bagi komoditas beras dunia ini sangat berpengaruh, karena kita adalah salah satu pelanggan impor dengan kuantitas yang terbesar," ujar Sudaryono di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5), melansir Antara.

Ia menjelaskan saat Indonesia menghentikan impor, pasar beras global mengalami kelebihan pasokan alias oversupply, yang pada akhirnya menurunkan harga komoditas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu tidak impor, beras dunia oversupply, begitu oversupply harga beras dunia turun," jelasnya.

Menurut Sudaryono, tren tersebut tak berpengaruh langsung terhadap harga beras di dalam negeri. Ia menekankan Indonesia saat ini mengandalkan produksi beras nasional yang dinilai cukup melimpah.

"Kita itu tidak terpengaruh harga beras kita dengan beras dunia, karena produksi semua di dalam negeri, sehingga tidak ada masalah. Panen melimpah," ujarnya.

Sudaryono juga mengapresiasi upaya Perum Bulog dalam menyerap hasil panen padi secara maksimal. Ia menyebut stok panen yang melimpah bahkan mendorong pemerintah untuk mencari tambahan gudang penyimpanan.

"Bulog ini sudah luar biasa, tapi tadi disampaikan, ternyata panennya jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan. Sehingga kita berharap, ini gudangnya sudah penuh semua, bahkan sudah menyewa gudang, pinjam gudang seperti meminjam gudang polisi dan tentara yang tidak terpakai bahkan gudangnya kepala desa, kita sudah sisir semua gudang supaya bisa menyerap hasil panen petani lebih banyak. Sudah kita kerjakan itu," ujarnya.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman juga menegaskan Indonesia memiliki peran strategis dalam menekan harga beras dunia melalui peningkatan produksi nasional.

Ia menyebut harga beras internasional turun dari US$460 atau sekitar Rp7,5 juta (asumsi kurs Rp16.504 per dolar AS) per ton menjadi sekitar US$390 atau berkisar Rp6,4 juta per ton setelah Indonesia menghentikan impor.

Stok beras nasional saat ini disebut telah mencapai 3,7 juta ton dan diproyeksikan menyentuh 4 juta ton dalam waktu 15 hingga 20 hari ke depan, seiring panen raya.

Menurut Amran, capaian ini mencerminkan keberhasilan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung stabilitas pasokan global.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
| | | |