Jakarta, CNN Indonesia --
Arah mata angin merupakan penunjuk orientasi yang digunakan untuk menentukan posisi atau arah dalam navigasi, peta, dan kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, kita tidak akan mudah tersesat saat menjelajah alam bebas maupun sekadar membaca peta digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkap mengenai arah mata angin dan cara menentukannya.
Delapan arah mata angin utama dan penjelasannya
Secara umum, arah mata angin terbagi atas dua jenis, yakni arah kardinal dan arah interkardinal. Arah kardinal adalah empat arah utama yang menjadi dasar orientasi: utara, timur, selatan, dan barat.
Sementara arah interkardinal adalah arah yang berada di antara dua arah kardinal, seperti timur laut atau barat daya. Simak penjelasannya.
1. Utara
Arah utara (North/N) adalah salah satu dari empat arah mata angin utama. Dalam peta, utara biasanya berada di bagian atas. Arah ini mengarah ke Kutub Utara Bumi. Dalam navigasi dan kompas, jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara magnetik.
2. Timur
Timur (East/E) adalah arah di mana matahari terbit. Dalam peta standar, timur berada di sisi kanan. Arah ini penting dalam navigasi dan juga dalam banyak kebudayaan yang menjadikan timur sebagai simbol permulaan atau harapan baru.
3. Selatan
Selatan (South/S) adalah kebalikan dari arah utara, berada di bagian bawah peta. Arah ini mengarah ke Kutub Selatan Bumi. Dalam beberapa budaya, arah selatan dikaitkan dengan kehangatan karena di belahan bumi utara, angin dari selatan sering membawa udara hangat.
4. Barat
Barat (West/W) adalah arah matahari terbenam dan berada di sisi kiri dalam peta konvensional. Arah ini sering digunakan sebagai simbol akhir hari atau penutup dalam konteks waktu.
5. Timur Laut
Timur Laut (Northeast/NE) merupakan arah antara utara dan timur, atau sudut 45° dari utara. Angin yang berasal dari timur laut biasanya membawa udara dingin di wilayah-wilayah tertentu, terutama di belahan bumi utara.
6. Tenggara
Arah Tenggara (Southeast/SE) terletak antara selatan dan timur, atau sudut 135° dari utara. Angin dari arah tenggara sering dikaitkan dengan udara hangat dan lembap. Dalam peta, tenggara berada di sisi kanan bawah.
7. Barat Daya
Barat Daya (Southwest/SW) berada antara selatan dan barat, atau pada sudut 225° dari utara. Angin dari arah ini bisa membawa cuaca yang berubah-ubah, tergantung wilayah geografisnya. Sering disebut juga sebagai arah datangnya musim hujan di Indonesia.
8. Barat Laut
Barat Laut (Northwest/NW) terletak antara utara dan barat, atau pada sudut 315° dari utara. Arah ini sering dikaitkan dengan cuaca dingin di wilayah beriklim sedang, dan dalam sejarah maritim menjadi jalur penting pelayaran ke barat dan utara.
Cara menentukan arah mata angin
Mengetahui arah mata angin sangat penting dalam berbagai situasi, mulai dari kegiatan luar ruangan seperti berkemah dan mendaki, hingga navigasi sehari-hari.
Kamu hanya memerlukan kompas untuk mengetahui arah mata angin. Jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara sehingga pengguna dapat dengan mudah menentukan arah lainnya berdasarkan itu.
Namun, jika tidak ada kompas, kamu bisa mengandalkan tanda-tanda alami di sekitar.
Menentukan arah mata angin tanpa kompas
Jika kamu tidak membawa kompas, kamu tetap bisa mengetahui arah mata angin dengan mengamati lingkungan sekitar. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan memperhatikan posisi matahari.
Di pagi hari, matahari terbit dari timur dan bergerak ke barat saat sore. Kamu juga bisa menggunakan bayangan benda tegak lurus, seperti tongkat, untuk memperkirakan arah berdasarkan pergerakan bayangan tersebut.
Selain itu, tanda-tanda alam seperti arah lumut yang lebih banyak tumbuh di sisi selatan pohon (di belahan bumi utara) juga dapat memberikan petunjuk arah.
Menggunakan patokan bangunan masjid yang selalu menghadap ke barat juga bisa dilakukan. Sebab arah kiblat umat Islam saat mengerjakan sholat mengarah ke barat, yaitu Kota Makkah.
Aplikasi arah mata angin dalam kehidupan
Pemahaman tentang arah bukan hanya berguna bagi pelaut atau pendaki gunung, tetapi juga sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Ini karena orientasi arah menjadi bagian penting dalam berbagai bidang, mulai dari pembangunan, pendidikan, hingga teknologi.
Dalam kegiatan navigasi, baik saat berkendara maupun menjelajahi alam, pengetahuan arah sangat membantu untuk menentukan tujuan dan menghindari kesesatan.
Di dunia arsitektur dan konstruksi, ini menjadi pertimbangkan saat merancang bangunan agar pencahayaan dan sirkulasi udara alami dapat dimaksimalkan.
Selain itu, dalam bidang pertanian, petani memanfaatkannya untuk menentukan waktu tanam dan tata letak lahan.
Bahkan dalam aktivitas sederhana seperti menjemur pakaian, memilih arah yang paling banyak terkena sinar matahari bisa mempercepat proses pengeringan.
Demikian penjelasan lengkap mengenai arah mata angin dan cara menentukannya. Semoga bermanfaat.
(han/fef)