Baznas Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

1 day ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evakuasi sementara bagi sebagian warga Gaza, Palestina, yang terluka, yatim piatu, dan mengidap penyakit akibat agresi yang masih berlangsung di wilayah tersebut.

"Baznas mendukung niat baik Presiden Prabowo untuk evakuasi sementara sebagian warga Gaza yang terluka, yatim dan mengidap penyakit lainnya, karena informasi dari Tim Baznas memang banyak yang harus ditolong. Kalau tidak ditolong segera, mereka bisa mati karena tidak ada perawatan dan obat-obatan," ujar Ketua Baznas Noor Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/4).

Menurut Noor, evakuasi tersebut bersifat sementara dan tidak dapat disamakan dengan relokasi permanen. Ia menegaskan, setelah warga yang dievakuasi sembuh dan situasi memungkinkan, mereka akan dikembalikan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu membedakan antara evakuasi dengan relokasi. Evakuasi bersifat sementara dan harus dikembalikan setelah sembuh," ujarnya.

"Kekhawatiran evakuasi untuk sebagian warga Gaza, yakni sekitar 1.000 sampai dengan 2.000 orang, yang disamakan dengan relokasi tentu harus ditepis karena jumlah warga Gaza itu tidak kurang dari 2,2 juta orang."

Baznas juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam memfasilitasi perawatan dan pendidikan bagi anak-anak yang terluka, sakit, maupun yatim piatu akibat konflik.

"Sekarang ini juga cukup banyak yang mendapat perawatan di Mesir dan Yordania," jelasnya.

Ia melanjutkan, pihaknya menyaksikan langsung bahwa para pengungsi Palestina di Mesir maupun di Yordania sangat membutuhkan pertolongan. Untuk itu pihaknya mendukung rencana tersebut.

"Banyak yang dirawat di rumah sakit, namun kapasitasnya tidak mencukupi. Karena itu, evakuasi resmi ke Indonesia menjadi langkah strategis," jelas Noor.

Ia menambahkan, proses evakuasi dan pengembalian ke Gaza harus dilakukan secara resmi melalui jalur diplomatik, demi menjamin perlindungan dan kepastian hukum bagi para pengungsi. Untuk itu, perlu segera dilakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

"Termasuk rumah sakit di Mesir yang setiap hari menerima pasien baru dari Gaza. Banyak dari mereka masuk secara tidak resmi. Maka dari itu, apabila evakuasi ini dilakukan secara resmi, pengembaliannya ke Gaza juga harus melalui jalur resmi," kata Noor.

Ia menegaskan, Baznas siap mendukung penuh proses evakuasi untuk sebagian warga Gaza, termasuk jika diminta untuk membantu perawatan para pengungsi.

"Kami siap berkontribusi, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya," tegasnya.

Lebih lanjut, jelas Noor, Baznas telah lama menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit dan lembaga internasional yang menangani korban konflik Palestina, termasuk King Hussein Cancer Center (KHCC) di Yordania.

"Kami juga bekerja sama dengan Egyptian Red Crescent (ERC), Sunaul Hayah, Bayt Zakat, serta UNRWA dan JHCO. Bantuan yang kami berikan juga menjangkau pengungsi yang dirawat di luar Gaza," kata Noor.

"Selain bantuan ke Gaza, sebagian bantuan BAZNAS yang disalurkan melalui Grand Syeikh juga diberikan kepada korban Palestina yang sedang dirawat di Mesir," lanjutnya.

Pemerintah Indonesia sendiri dikatakan telah menyiapkan fasilitas khusus, mulai dari apartemen hingga perawatan medis, untuk menampung para pengungsi yang akan dievakuasi.

"Kalau diminta, Baznas siap ikut serta. Kami punya pengalaman dan mitra yang cukup untuk membantu secara logistik maupun kemanusiaan," ucapnya.

(inh)

Read Entire Article
| | | |