Beda Suara Pejabat Hamas soal Kesepakatan Gencatan Senjata

7 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 20:00 WIB

Dua pejabat Hamas menyampaikan pernyataan bertentangan mengenai kesepakatan gencatan senjata untuk pembebasan sejumlah sandera. Ilustrasi pertukaran sandera dan tawanan Hamas dan Israel. (AFP/BASHAR TALEB)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dua pejabat Hamas menyampaikan pernyataan bertentangan mengenai kesepakatan gencatan senjata untuk pembebasan sejumlah sandera.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada CNN pada Minggu (18/5) bahwa pihaknya bersedia untuk membebaskan beberapa sandera dalam gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata itu, kata dia, akan berlangsung selama dua bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami setuju untuk membebaskan 7-9 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata dua bulan, pembebasan 300 tahanan, dan jeda selama dua bulan," kata pejabat tersebut, seperti dikutip CNN.

Namun demikian, beberapa jam kemudian, pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan hal yang berbeda bahwa tak ada kesepakatan semacam itu.

"Rumor mengenai setujunya Hamas untuk membebaskan sembilan tahanan Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata dua bulan tidak lah benar," ucap Zuhri.

Zuhri menegaskan Hamas siap untuk gencatan senjata hanya jika hal itu dilakukan dengan jaminan dari komunitas internasional.

"Kami siap membebaskan semua tahanan sekaligus, dengan syarat Israel berkomitmen untuk menghentikan permusuhan berdasarkan jaminan internasional. Kami tidak akan menyerahkan tahanan Israel selama mereka bersikeras melanjutkan agresi di Gaza," tegas dia.

Pernyataan ini dilontarkan saat Israel dan Hamas menggelar pembicaraan damai di Doha, Qatar, sejak Sabtu (17/5). Pembicaraan itu dihelat dengan diiringi operasi intens Negeri Zionis, baik di darat maupun udara Gaza.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan terbaru Israel telah menewaskan 146 orang.

Israel menyatakan pihaknya sedang memobilisasi pasukan untuk merebut kembali lebih banyak wilayah di Gaza dalam kampanye terbaru yang dijuluki "Gideon's Chariots".

Operasi militer Israel di Gaza belakangan makin dikecam oleh komunitas internasional. Pasalnya, Israel memblokade semua perbatasan sehingga tak ada bantuan kemanusiaan yang bisa memasuki wilayah kantong tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa saat ini warga Gaza terancam dilanda kelaparan akut.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |