Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.
Saat ini sampel MBG yang dimasak pada Senin (21/4) atau pada hari siswa keracunan telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi Jawa Barat dan hasilnya akan keluar dalam 10 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang menunggu hasil Lab Kesda Provinsi dari sampel yang sudah dikirimkan. Kami akan update infonya pada kesempatan pertama setelah hasil lab keluar," ujar Dadan dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).
Lebih lanjut, Dadan mengatakan berdasarkan keterangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), makanan yang diolah telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.
Dadan turut menyampaikan empati akibat insiden yang menimpa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur tersebut.
"Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan" ujarnya.
Sebagai langkah preventif, sambung Dadan, BGN akan meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG, melakukan proses penyempurnaan sistem berskala nasional, mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital, serta meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.
Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur alami keracunan massal dengan keluhan pusing, mual, dan muntah, usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) Senin (21/4).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur Frida Laila Yahya di Cianjur Senin, mengatakan baru mendapat laporan sekitar 21 siswa yang mengalami keracunan massal usai menyantap MBG yang disajikan dan sudah mendapat perawatan medis.
"Baru 21 orang yang dilaporkan dibawa ke rumah sakit, sehingga kami masih melakukan pendataan karena seluruh siswa menyantap hidangan MBG pada hari ini, informasinya seluruh siswa MAN Cianjur sekitar 800," ujar Frida mengutip Antara.
Dia menjelaskan sebagian besar siswa yang mengeluhkan pusing, mual, dan muntah, menjalani perawatan di rumah, sehingga pihaknya akan melengkapi data total siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap MBG yang disajikan.
(fby/sfr)