China Minta AS Setop Mengancam untuk Capai Kesepakatan Dagang

6 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 24 Apr 2025 06:05 WIB

AS diminta berhenti mengancam dan memeras China jika benar-benar mau capai kesepakatan dagang usai perang tarif. AS diminta berhenti mengancam dan memeras China jika benar-benar mau capai kesepakatan dagang usai perang tarif. (AFP/Pedro Pardo)

Jakarta, CNN Indonesia --

China menyarankan Amerika Serikat mengubah pendekatan jika ingin capai kesepakatan dagang dengan mereka. Hal itu disampaikan menyusul perang tarif kedua negara belakangan ini.

Saran tersebut juga diutarakan setelah Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent klaim lebih optimistis dalam membahas kesepakatan dagang dengan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pintu kami terbuka jika AS ingin berunding. Jika solusi yang dinegosiasikan benar-benar diinginkan AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun seperti diberitakan CNN pada Rabu (23/4) waktu AS.

"AS harus berhenti mengancam dan memeras China dan mencari dialog berdasarkan kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan," ia menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Guo Jiakun memastikan AS tidak akan berhasil mencapai kesepakatan jika terus menerus menggunakan pendekatan tekanan ekstrem.

"Terus meminta kesepakatan sambil memberikan tekanan ekstrem bukanlah cara yang tepat untuk berurusan dengan China dan tidak akan berhasil," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Pernyataan Guo Jiakun muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sinyal penurunan tarif impor 145 persen pada barang-barang asal China yang akan masuk ke negaranya.

Namun, Trump mengatakan tidak akan menghapus total tarif pada barang China.

Pernyataan itu disampaikan Trump ketika ditanya mengenai Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang sebelumnya mengatakan tarif tinggi antara AS dan China secara efektif telah memblokir perdagangan antar kedua negara.

Bessent dalam sebuah konferensi investasi privat yang diselenggarakan oleh JP Morgan Chase, mengatakan bahwa perang dagang dengan China tidak akan berkelanjutan dan ia memperkirakan ketegangan akan mereda dalam waktu dekat.

Perang tarif AS dan China bermula saat Trump mengumumkan kebijakan tarif baru impor. Hampir seluruh negara dikenakan tarif dasar impor 10 persen oleh Trump.

Sedangkan China dikenakan tarif dasar hingga 145 persen dan tarif resiprokal hingga totalnya mencapai 245 persen. Beijing kemudian membalasnya dengan menaikkan tarif hingga 125 persen untuk barang-barang impor dari AS.

China sebagai pasar film terbesar kedua di dunia juga semakin membatasi film-film AS yang masuk ke negaranya imbas perang tarif tersebut.

(chri)

Read Entire Article
| | | |