Diam-diam, 5 Kebiasaan 'Sehat' Ini Malah Turunkan Daya Tahan Tubuh

7 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem imun berperan sebagai benteng pertama melawan infeksi, virus, dan penyakit. Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sehat justru bisa memberi dampak negatif pada sistem pertahanan tubuh kita.

Tak sedikit orang yang berusaha menjaga imun dengan cara-cara yang dianggap 'baik' secara umum, seperti rajin minum suplemen atau menjaga kebersihan secara ekstrem.

Akan tetapi menurut para ahli gizi dan kesehatan, ada hal yang selama ini dianggap sehat namun justru bisa merusak keseimbangan sistem imun kita. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah melakukan kebiasaan 'baik' tapi masih gampang sakit? Coba cek lagi kebiasaan sehari-hari Anda. Seperti dilansir dari Eating Well, kebiasaan 'baik' berikut justru menurunkan kekebalan tubuh. Apa saja?

1. Diet rendah lemak

Banyak orang menganggap diet rendah lemak adalah kunci hidup sehat. Tapi, menghindari lemak secara ekstrem justru bisa membuat tubuh kekurangan lemak sehat yang dibutuhkan sistem imun.

"Lemak sehat seperti yang terdapat pada minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan sarden, serta kacang-kacangan, berperan penting dalam respon imun," jelas Michelle Rauch, ahli gizi dari The Actors Fund.

Kandungan omega-3 dan omega-6 dalam lemak sehat membantu tubuh memproduksi senyawa yang mengatur reaksi imun terhadap infeksi atau cedera. Sebaiknya, tak perlu takut lemak, selama yang dikonsumsi adalah jenis yang tepat.

2. Terlalu bersih

Menjaga kebersihan memang penting, tapi terlalu bersih juga bisa berdampak buruk bagi sistem imun. Teori hygiene hypothesis menyebut bahwa minim paparan terhadap kuman sejak kecil justru membuat sistem imun tidak berkembang dengan baik.

Terlalu sering menggunakan pembersih antibakteri atau mensterilkan segala hal bisa membuat tubuh 'kurang latihan' mengenali patogen. Akibatnya, imun menjadi terlalu reaktif terhadap hal-hal sepele, yang berpotensi memicu alergi atau gangguan autoimun.

Bukan berarti Anda harus hidup jorok. Tetap cuci tangan dan jaga kebersihan, namun tidak perlu terobsesi untuk mensterilkan semua permukaan setiap saat.

3. Olahraga berlebihan

Olahraga memang bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap sehat. Tapi bila dilakukan secara berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup, justru bisa menekan sistem imun.

Saat tubuh dipaksa latihan berat terus-menerus, kadar hormon stres seperti kortisol bisa meningkat, yang pada akhirnya melemahkan kerja sel imun.

Selain itu, olahraga ekstrem juga bisa menyebabkan peradangan dan mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, padahal kesehatan usus sangat erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Kuncinya adalah keseimbangan: olahraga rutin dengan intensitas sedang yang diselingi dengan waktu pemulihan yang cukup.

4. Minum alkohol

Happy moments. Close-up of couple holding red wine in glasses in restaurant. Red roses and candles are lying on the table near the red wine. Young woman in mustard sweater looks at her boyfriendIlustrasi. Anggur merah alias red wine memang tinggi antioksidan. Namun konsumsi red wine perlu diperhatikan porsinya agar tidak menurunkan kekebalan tubuh. (Istimewa)

Red wine sering dipuji karena kandungan antioksidannya yang disebut-sebut bisa menyehatkan jantung. Namun jangan lupa, red wine tetaplah alkohol dan alkohol dalam jumlah berlebihan bisa melemahkan sistem imun.

Konsumsi alkohol, meski hanya segelas setiap hari, bisa mengganggu produksi sel imun dan memperburuk keseimbangan mikrobiota usus. Ini berarti tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Manfaat red wine tidak akan terasa bila dikonsumsi secara tidak bijak. Bila ingin menjaga imun tetap prima, batasi konsumsi alkohol atau pertimbangkan untuk menghindarinya sama sekali.

5. Hanya mengandalkan suplemen

Suplemen memang bisa membantu, tetapi mengandalkannya sebagai satu-satunya sumber nutrisi bukanlah langkah yang bijak.

"Buah dan sayur tidak hanya mengandung vitamin, tapi juga senyawa tanaman seperti flavonoid dan polifenol yang bekerja sinergis untuk mendukung imun tubuh," ujar para ahli.

Misalnya, jeruk bukan hanya mengandung vitamin C, tapi juga senyawa hesperidin yang punya efek antiinflamasi dan antioksidan. Suplemen tidak bisa menggantikan kompleksitas nutrisi dalam makanan utuh.

(tis/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |