CNN Indonesia
Jumat, 25 Apr 2025 17:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala tim medis yang menangani Paus Fransiskus, Sergio Alfieri, mengungkapkan detik-detik terakhir sang pemimpin tertinggi umat Katolik meninggal dunia.
Alfieri merupakan dokter yang sebelumnya menangani penyakit pneumonia Paus Fransiskus di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan Paus Fransiskus meninggal tanpa penderitaan lagi dan penanganan medis sudah tidak bisa menyelamatkannya.
Saat itu Alfieri mengingat momen-momen darurat saat ia ditelepon pihak rumah tangga Vatikan sekitar jam 5.30 pagi waktu setempat untuk memintanya datang ke Vatikan.
Saat tiba 20 menit kemudian, ia mendapati Paus Fansiskus tidak dapat merespons meski masih sadar.
"Saya masuk ke ruangannya dan mata dia (Fransiskus) terbuka," ujar Alfieri kepada Corriere della Sera, dikutip dari Independent.
"Saya pastikan bahwa tidak ada masalah pernapasan (Paus Fransiskus saat itu). Kemudian saya mencoba memanggil namanya, tapi dia tidak merespons," tuturnya lagi
Alfieri kemudian menggambarkan situasi yang berat saat itu.
"Di momen itu, saya tahu tak ada lagi yang bisa saya lakukan. Dia (Paus Fransiskus) dalam kondisi koma," ucapnya.
Dalam wawancara dengan La Reppublica, Alfieri mengatakan sejumlah pejabat Vatikan meminta dia untuk segera membawa Paus Fransiskus ke RS Gemelli.
Meski demikian, mempertimbangkan semua kemungkinan, langkah itu dinilai sia-sia.
"Dia kemungkinan meninggal dunia juga saat dalam perjalanan," ucap Alfieri.
"Dengan melakukan CT scan, kami mungkin bisa mengetahui secara pasti diagnosisnya, tapi tidak lebih dari itu, Itu merupakan salah satu stroke yang dalam waktu satu jam dapat melumpuhkan Anda," kata Alfieri.
Paus Fransiskus meninggal pada Senin (21/4) karena mengalami serangan stroke.
(blq/bac)