DPR Buka Peluang Panggil Promotor dan Asosiasi Usai Konser DAY6 Kacau

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

DPR RI membuka peluang memanggil asosiasi dan promotor yang menggelar konser DAY6 di Jakarta pada Sabtu (3/5). Rencana itu berkaitan dengan maraknya protes dari penonton terhadap konser tersebut.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengatakan pihaknya masih mengkaji masalah tersebut secara internal. Ia kemudian terbuka untuk memanggil promotor dan pihak terkait dalam waktu dekat jika dirasa penting untuk perbaikan industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait rencana Komisi VII DPR untuk memanggil asosiasi dan promotor terkait, tentunya kami akan membahas dan mengkaji masalah ini lebih dulu di internal," ujar Lamhot saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/5).

"Namun, jika dirasa ini penting bagi perbaikan industri hiburan di Tanah Air, maka bisa bisa saja dalam waktu dekat ini untuk memanggil pihak-pihak terkait," lanjutnya.

Lamhot kemudian mendorong pemerintah supaya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap promotor lokal, terutama yang memboyong DAY6 ke Jakarta. Ia juga mendorong penyusunan kebijakan untuk mendukung perkembangan industri pertunjukan di Indonesia.

Beberapa di antaranya yakni regulasi yang jelas terkait izin penyelenggaraan konser, transparansi informasi, dan mekanisme pengawasan yang efektif.

Bahkan, Lamhot juga menyarankan pengadaan sertifikasi untuk promotor jika diperlukan. Program sertifikasi ini penting untuk menjamin kompetensi promotor yang beroperasi di Indonesia. Gagasan ini juga pernah diutarakan Sandiaga Uno selaku Menparekraf pada November 2023.

"Jika dirasa perlu, diberlakukan sertifikasi untuk memastikan bahwa promotor memiliki kompetensi dalam menyelenggarakan acara yang aman dan berkualitas. Jadi, biar tidak asal-asalan," ujar Lamhot.

"Hanya merasa punya modal terus coba-coba bikin konser, padahal tidak punya kemampuan manjerial dalam penyelenggaraannya. Ini bahaya dan akan sangat merugikan banyak orang," sambungnya.

Protes terhadap gelaran konser DAY6 ramai disorot setelah kuartet besutan JYP Entertainment tersebut tampil pada akhir pekan. Kritik tersebut sejatinya tidak ditujukan kepada DAY6, tetapi justru kepada promotor yang menggelar konser.

Kritikan bahkan sudah datang sejak lima bulan yang lalu, ketika konser DAY6 yang semula dijanjikan digelar di Jakarta International Stadium (JIS) kemudian dipindah ke Stadion Madya Gelora Bung Karno untuk gelaran 3 Mei 2025.

Berbagai alasan kritik diutarakan penggemar terkait pemindahan tersebut, mulai dari kondisi stadion yang terbuka sehingga rawan mengganggu penampilan DAY6 yang tampil secara live, hingga perbedaan mencolok kapasitas dan tata letak kursi yang jelas-jelas berubah.

Kritikan terus berdatangan seiring dengan permasalahan yang bermunculan, mulai dari opsi pengajuan pengembalian dana pembelian tiket yang tak beres, hingga pembatalan dari layanan penjualan dari tiket.com jelang konser digelar.

[Gambas:Video CNN]

Sebagian dari penggemar yang bernama MyDay Indonesia kemudian berkumpul di sekitaran venue pada Sabtu (3/5) dan menggelar aksi protes kepada promotor terkait kebijakan penyelenggaraan konser DAY6. Aksi tersebut terus berlanjut hingga malam saat konser digelar.

Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Sabtu (3/5) menambah keruwetan konser DAY6 di Jakarta. Berbagai kekacauan tersebut pun viral di media sosial hingga trending topic dan agensi yang menaungi DAY6, JYP Entertainment, meminta maaf.

Sementara itu, Mecima Pro selaku promotor konser DAY6 di Jakarta pada 3 Mei 2025 tidak menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com terkait klaim tiket.com dan keluhan dari para penonton.

CNNIndonesia.com juga sudah menghubungi perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid, terkait keriuhan konser DAY6 di Jakarta, tapi belum mendapatkan respons.

(frl/end)

Read Entire Article
| | | |