Fakta-fakta Conclave yang Digelar Hari Ini

17 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 11:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilihan Paus baru atau conclave akan digelar hari ini, Rabu (7/5) di Vatikan. Sebanyak 133 kardinal elektor dari berbagai negara telah berkumpul untuk memilih Paus baru, usai Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April lalu.

Para kardinal dari seluruh dunia akan memilih Paus ke-267, sebagai pemimpin dari sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia.

Conclave akan diadakan secara tertutup dan rahasia di Kapel Sistina. Pemilihan Paus baru biasanya beberapa hari, bahkan dalam beberapa kasus, bisa berlangsung hingga beberapa minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta conclave yang akan digelar hari ini, seperti dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber.

Diikuti 133 kardinal elektor

Untuk pertama kalinya, jumlah kardinal elektor yang mengikuti conclave 2025 akan lebih banyak dari biasanya, yakni 133 kardinal dari seluruh dunia.

Berdasarkan Konstitusi Apostolik UDG yang dikeluarkan Paus Yohanes Paulus II pada 1996, batas jumlah kardinal yang berhak memilih yakni 120 orang.

Namun pada Rabu (30/4), Dewan Kardinal mengeluarkan deklarasi untuk mengakui semua hak elektor tahun ini sesuai Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis, agar para kardinal berpartisipasi dalam conclave.

Kandidat terkuat Paus

Terdapat sejumlah nama Kardinal yang digadang-gadang kuat menjadi kandidat Paus selanjutnya.

Nama-nama itu antara lain Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Peter Turkson asal Ghana, Kardinal Peter Erdo dari Hungaria, Jose Tolentino Calaca dari Portugal, dan dua nama dari Italia-Vatikan yakni Kardinal Matteo Zuppi dan Kardinal Pietro Parolin.

Pengamat Kepausan Vatikan sekaligus Pastor di Paroki Campanario Sao Paulo, Brasil, Padre Ferdinand Doren, menyebut nama Kardinal Pietro Parolin sebagai calon terkuat di antara kandidat lainnya.

"Kelihatannya memang begitu (peluang terkuat). Pietro Parolin kemungkinan dipilih sebagai pengganti Paus Fransiskus saat ini karena demi rekonsiliasi dari dua kelompok yang, bukan beroposisi, tetapi dua aliran yang cukup tegang: antara progresif dan konservatif," ujar Padre Ferdinand kepada CNN Indonesia.

"Seperti misalnya Zuppi atau Tagle (progresif) karena keduanya bisa menjadi 'Fransiskus' yang kedua. Kelihatannya para Kardinal tidak ingin melanjutkan secara konsisten, apa yang sudah dibuat oleh Paus Fransiskus," kata Padre Ferdinand.

Meski demikian, ia tidak menampik kejutan bisa saja kembali terjadi di Conclave bahwa Paus terpilih dari Kardinal di luar kandidat-kandidat itu, seperti halnya saat mendiang Paus Fransiskus terpilih.

Lanjut ke sebelah...


Read Entire Article
| | | |