Hadiri Global Summit Dubai, Anggawira Dorong Investasi Hijau ke RI

7 hours ago 3

TIM | CNN Indonesia

Rabu, 14 Mei 2025 13:08 WIB

Anggawira juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam membangun ekosistem digital yang tangguh Anggawira juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam membangun ekosistem digital yang tangguh (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal BPP HIPMI dan Ketua Umum ASPEBINDO, Anggawira, menghadiri Global Data Center Facility Summit 2025 yang diselenggarakan oleh Huawei Digital Power di Atlantis The Palm, Dubai.

Acara ini mempertemukan para pemimpin industri pusat data global untuk membahas tren dan peluang dalam era komputasi cerdas.

Dalam forum tersebut, Anggawira mengajak perusahaan teknologi dan investor global untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pusat data di Indonesia. Ia menekankan Indonesia siap menyediakan energi hijau yang terjangkau dan andal untuk mendukung kebutuhan daya pusat data yang terus meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan seperti tenaga surya, hidro, dan panas bumi. Kami berkomitmen untuk menyediakan sumber energi hijau yang kompetitif dan berkelanjutan bagi investor yang ingin membangun pusat data di Indonesia," ujar Anggawira dalam rilisnya, Rabu (14/5).

Anggawira juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam membangun ekosistem digital yang tangguh.

"Kami mengundang mitra internasional untuk bersama-sama membangun infrastruktur digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia," tambahnya.

Melansir Arizton, pasar pusat data Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Pada 2024, nilai pasar diperkirakan mencapai US$ 2,39 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi US$ 3,79 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,99 persen.

Saat ini, terdapat sekitar 81 fasilitas co-location yang beroperasi, dengan 24 fasilitas tambahan dalam tahap perencanaan di lebih dari 18 kota di seluruh Indonesia.

Anggawira menekankan bahwa Indonesia tidak boleh kehilangan momentum ini. 

"Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina juga berlomba-lomba menarik investasi pusat data. Indonesia harus bergerak cepat dan strategis untuk memastikan bahwa kita tidak tertinggal dalam persaingan ini," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |